Rizqiya, Fauzia
Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Asupan Zat Gizi dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Usia Dewasa Di Kelurahan Kebon Kosong Jakarta Sari, Wulan; Rizqiya, Fauzia
Tirtayasa Medical Journal Vol 3, No 1 (2023): November
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/tmj.v3i1.24950

Abstract

Berdasarkan data Riskesdas, DKI Jakarta memiliki angka prevalensi gizi lebih tertinggi pada tahun 2018 yaitu 28,73%. Prevalensi gizi lebih tertinggi di DKI Jakarta terdapat pada di Jakarta Pusat sebesar 30,51%. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2022 di Kelurahan Kebon Kosong. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 72 responden. Pengambilan sampel dengan simple random sampling. Analisis data berupa uji Chi-Square. Pengambilan data primer dengan cara pengukuran dan wawancara. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 66,7 % dari jumlah responden mengalami gizi lebih. Sebanyak 52,8% responden memiliki asupan energi yang lebih, 48,6%, responden memiliki asupan karbohidrat yang lebih, 40,3%, responden memiliki asupan protein yang lebih, 70,8%, responden memiliki asupan lemak yang lebih, 73,6%, responden memiliki asupan serat yang lebih, dan 54,2%, responden memiliki aktivitas fisik yang rendah Berdasarkan hasil uji Chi-Square, ditemukan hubungan signifikan antara asupan energi, lemak, dan serat dengan terjadinya gizi lebih pada usia dewasa di Kelurahan Kebon Kosong (p= <0,05). Dan tidak ada hubungan antara asupan protein, karbohidrat dan aktivitas fisik dengan terjadinya gizi lebih pada usia dewasa di Kelurahan Kebon Kosong (p= >0,05).
Hubungan Asupan Zat Gizi dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Usia Dewasa Di Kelurahan Kebon Kosong Jakarta Sari, Wulan; Rizqiya, Fauzia
Tirtayasa Medical Journal Vol 3, No 1 (2023): November
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/tmj.v3i1.24950

Abstract

Berdasarkan data Riskesdas, DKI Jakarta memiliki angka prevalensi gizi lebih tertinggi pada tahun 2018 yaitu 28,73%. Prevalensi gizi lebih tertinggi di DKI Jakarta terdapat pada di Jakarta Pusat sebesar 30,51%. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2022 di Kelurahan Kebon Kosong. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 72 responden. Pengambilan sampel dengan simple random sampling. Analisis data berupa uji Chi-Square. Pengambilan data primer dengan cara pengukuran dan wawancara. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 66,7 % dari jumlah responden mengalami gizi lebih. Sebanyak 52,8% responden memiliki asupan energi yang lebih, 48,6%, responden memiliki asupan karbohidrat yang lebih, 40,3%, responden memiliki asupan protein yang lebih, 70,8%, responden memiliki asupan lemak yang lebih, 73,6%, responden memiliki asupan serat yang lebih, dan 54,2%, responden memiliki aktivitas fisik yang rendah Berdasarkan hasil uji Chi-Square, ditemukan hubungan signifikan antara asupan energi, lemak, dan serat dengan terjadinya gizi lebih pada usia dewasa di Kelurahan Kebon Kosong (p= <0,05). Dan tidak ada hubungan antara asupan protein, karbohidrat dan aktivitas fisik dengan terjadinya gizi lebih pada usia dewasa di Kelurahan Kebon Kosong (p= >0,05).