Sukma Maladewi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Penyiar Dalam Meningkatkan Kualitas Pemberitaan Di Radio Insania 100,8 FM Makassar Sukma Maladewi; M. Ilham Muchtar; Muhammad Yasin
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 2 (2024): Februari 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/2jekh391

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi penyiar dalam meningkatkan kualitas pemberitaan di radio Insania Makassar dan  mengungkap faktor pendukung dan penghambat penyiar dalam strategi meningkatkan kualitas pemberitaan di radio Insania Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan tahapan identifikasi masalah yang diteliti, menyusun proposal, tahap pengumpulan data, analisa data, dan penelitian laporan. Teknik pengumpulan data di lakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyiar dituntut  beradaptasi dengan perkembangan zaman dan daya saing di era modern dengan platform digital seperti TV dan Handphone, penyiar dituntut maksimal untuk melakukan fungsi dan tanggungjawab mereka dalam meningkatkan pemberitaannya dengan segmen berita terupdate, faktual, relevan dan menarik, mendatangkan narasumber dan melibatkan pendengar langsung dan sumber berita didapatkan dari media ANTARA.NEWS dan RRI serta kejadian yang sedang hits. Faktor pendukung: jaringan sudah menggunakan internet Network Digital yang dapat diakses melalui aplikasi, Persediaan sarana dan prasarana serta dana yang memadai, Faktor teknis (jaringan)  dan non-teknis (kualitas penyiar), Siaran radio mengalami evolusi di era digital mulai dari saluran analog (suara) ke Network Digital (transmisi suara dan data) yang diakses melalui aplikasi. Sedangkan faktor penghambat yaitu: Jaringan internet yang kadang bermasalah, Ketersediaan berita dari sumber dua media lama, seperti ANTARA.NEWS dan RRI, Faktor teknis (jaringan) cuaca dan alat yang rusak dan non-teknis (kualitas penyiar) dan sebagian pendengar tidak dapat mengakses ke internet karena adanya transisi dari siaran analog ke digital.