<![CDATA[Dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya, Bahasa Inggris dianggap salah satu yang paling sulit dipelajari sehingga menimbulkan kurangnya motivasi siswa untuk belajar. Di SMPN 1 Jabon, banyak siswa yang kesulitan belajar bahasa Inggris walaupun mereka memiliki banyak jam belajar dalam seminggu dan guru juga memberikan tugas dan materi yang mudah kepada siswa. Siswa kelas VIII khususnya VIII-E masih menghadapi kendala dalam memahami bacaan. Walaupun mereka telah diberikan latihan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan bagian tersebut, mereka masih kesulitan untuk menjawabnya. Salah satu penyebab yang mendasari permasalahan ini adalah pemahaman kosakata yang sangat terbatas. Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas terkait dengan penguasaan kosakata siswa untuk membantu meningkatkan kemampuan membaca dan penguasaan bahasa Inggris siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari kegiatan Rencana-Lakukan-LihatRenungkan. Peneliti merencanakan dua siklus untuk memberikan dua perlakuan kepada siswa. Siklus 1 menyajikan perlakuan menggunakan Vocabulary Self-Collection Strategy (VSS). Untuk siklus kedua, peneliti menerapkan strategi pengelompokan kata sebagai aktivitas pengembangan kosakata. Berdasarkan data yang diambil dari posttest pada siklus 1 dan siklus 2, pemahaman membaca siswa berkembang secara umum. Hal ini terlihat dari hasil posttest siklus 2. 67% siswa telah memenuhi standar skor minimum pelajaran Bahasa Inggris yaitu 75 poin.]]>
