Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi terapi relaksasi murottal terhadap tekanan darah pasien dengan chronic kidney disease Za'im, Putra Pramadita Fachruz; Ridla, Akhmad Zainur; Hakam, Mulia; Sugiharto, Achmad Sigit
Ners Muda Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v5i1.14215

Abstract

Tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal adalah dua masalah yang saling terkait karena tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dapat menyebabkan kegagalan ginjal atau sebaliknya, kegagalan ginjal menyebabkan tekanan darah tinggi. Selain terapi farmakologis, terapi non-farmakologis juga dapat dilakukan untuk dapat membantu mengatasi masalah tekanan darah tinggi pada pasien, salah satunya adalah dengan menggunakan terapi relaksasi murottal. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Dari hasil penerapan terapi murottal Al-Quran Surah Ar Rahman pada Ibu S. selama 3 hari, terlihat penurunan tekanan darah pada setiap intervensi. Pada hari pertama intervensi nilai tekanan darah turun dari 160/100 mmHg menjadi 140/90 mmHg dengan MAP 120 mmHg turun menjadi 107 mmHg. Pada hari keuda intervensi nilai tekanan darah turun dari 150/100 mmHg menjadi 135/90 mmHg dengan MAP 117 mmHg turun menjadi 105 mmHg. Pada hari ketiga intervensi nilai tekanan darah turun dari 145/95 mmHg menjadi 130/85 mmHg dengan MAP 112 mmHg turun menjadi 100 mmHg. Penurunan tekanan darah terjadi karena mekanisme murottal Al-Quran dalam tubuh, yaitu akan mengaktifkan dampak psikologis positif sebagai terapi relaksasi, yang akan merangsang sensasi relaksasi yang dihasilkan oleh murottal Al-Quran. Ketika otak diberi stimulus berupa suara, dan suara tersebut sebanding dengan frekuensi alami, sel akan beresonansi dan kemudian menjadi aktif serta memberikan sinyal ke kelenjar pituitari. Selanjutnya, tubuh akan melepaskan hormon endorfin. Kondisi ini akan membuat tubuh rileks sehingga akan terjadi penurunan epinefrin dan tekanan darah. Berdasarkan hasil penelitian, terapi murottal terbukti memberikan pengaruh terhadap penurunan tekanan darah pasien. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan pengembangan manajemen perawatan pasien Chronic Kidney Disease (CKD) dengan tekanan darah tinggi dan memberikan kontribusi terhadap kualifikasi pelayanan keperawatan yang lebih tinggi.
Hubungan Kecemasan Komunikasi Antarbudaya dengan Komunikasi Terapeutik pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Za'im, Putra Pramadita Fachruz; Purwandari, Retno; Nur, Kholid Rosyidi Muhammad
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 11 No 1 (2023): September 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jitek.v11i1.1096

Abstract

Intercultural communication apprehension defined as fear or anxiety as a result of interactions with people from different cultural backgrounds. While therapeutic communication defined as communication carried out by nurses in communicating with clients to build interpersonal relationships. This research was conducted to determine the relationship between intercultural communication apprehension and therapeutic communication in hospital ward nurse. Correlational quantitative research design with a cross-sectional survey design approach used consisted of 98 nurse respondents determined through the total sampling technique. Personal Report of Intercultural Communication Appreciation (PRICA) questionnaire and the therapeutic communication questionnaire showed that intercultural communication apprehension level among nurses was mostly at moderate level with a total of 69 nurses (70.4%) while nurse therapeutic communication was mostly at good level with a total of 82 nurses (83.7%). The Kendall's Tau-B test showed that there was no significant relationship with a p value of 0.698. Communication anxiety level can be influenced by gender, and ethnocentrism. While therapeutic communication can be influenced by age, gender, culture and language, level of education, and length of work of nurses. Nurses' understanding regarding these factors is needed to avoid intercultural communication anxiety and to improve therapeutic communication that can affect the quality of health services.