Putri, Balqis Ghassani Iriyanto
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemberdayaan Perempuan dalam Partai Politik (Studi pada Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya Kabupaten Sidoarjo) Putri, Balqis Ghassani Iriyanto; Holilah, Holilah
Indonesian Journal of Political Studies Vol. 4 No. 1 (2024): April
Publisher : Department of Political Sciences, Faculty of Social and Political Sciences, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/ijps.2024.4.1.90-116

Abstract

Studi mengenai pemberdayaan perempuan dalam partai politik selama ini hanya berfokus pada beberapa aspek seperti kebijakan dan kompetensi, belum ada studi yang secara khusus membahas secara menyeluruh bagaimana perempuan diberdayakan di dalam partai politik. Studi ini hendak memberikan gambaran secara menyeluruh upaya pemberdayaan, faktor penghambat dan strategi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan pemberdayaan perempuan dalam partai politik khususnya DPC Partai Gerindra Kabupaten Sidoarjo. Studi ini juga akan mengungkapkan bahwa upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh partai secara umum cenderung masih nomatif atau separuh hati dalam memajukan peran perempuan di politik. Teori yang digunakan adalah teori pemberdayaan Edi Suharto dan teori perempuan dan partai politik Ani W. Soetjipto. Hasil studi menunjukkan bahwa upaya pemberdayaan di DPC Partai Gerindra Kabupaten Sidoarjo adalah mengimplementasikan kebijakan afirmasi, membentuk bidang dan organisasi sayap perempuan, menjalankan kaderisasi, memberikan pendidikan politik, menempatkan perempuan pada posisi strategis dan melibatkan perempuan dalam setiap program dan kegiatan partai. Pemberdayaan dijalankan kepada dua elemen yaitu perempuan kader dan perempuan masyarakat. Faktor penghambat pemberdayaan adalah peran domestik, budaya patriarki, agama dan kurangnya komitmen partai. Strategi mengatasi hambatan pemberdayaan adalah memberikan keleluasaan waktu, mendorong perempuan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan serta memberikan pelatihan negosiasi kepada perempuan.