Code blue adalah kode dalam rumah sakit yang menandakan adanya kejadian cardiac arrest. Kesiapan perawat dalam menghadapi situasi kegawatdaruratan dipengaruhi beberapa faktor yaitu tingkat pengetahuan, pengalaman, usia, dan motivasi, pelatihan, fasilitas, pendidikan, kerja sama dan komunikasi efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan penerapan code blue sistem oleh perawat di rumah sakit X Kupang. Metode penelitian termasuk penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional dan total sampling berjumlah 37 perawat. Penelitian berlangsung selama bulan Juni 2021. Hasil penelitian menunjukkan perawat tingkat pengetahuan baik 94.6%, pengalaman kerja diatas 3 tahun 54.1%, usia dewasa awal 97.3%, motivasi tinggi 59.5%, yang mengikuti pelatihan BLS dan ACLS 91.9%, kelengkapan fasilitas trolley emergency 91.9%, tingkat pendidikan jenjang S1 Keperawatan 62.2%, kerjasama tim dan komunikasi baik 97.3%. Penerapan code blue sesuai SOP 64.9% dan tidak sesuai SOP 35.1%. Hasil uji chi-square menunjukan p-value 0.048 sehingga ada hubungan tingkat pengetahuan perawat dengan penerapan code blue, nilai p- value 0.036 sehingga ada hubungan pengalaman kerja dengan penerapan code blue, nilai p-value 0.168 sehingga tidak ada hubungan usia dengan penerapan code blue, nilai p-value 0.850 sehingga tidak ada hubungan motivasi dengan penerapan code blue, nilai p-value 0.014 sehingga ada hubungan pelatihan dengan penerapan code blue, nilai p-value 0.014 sehingga ada hubungan fasilitas dengan penerapan code blue, nilai p-value 0.139 sehingga tidak ada hubungan pendidikan dengan penerapan code blue, nilai p-value 0.465 sehingga tidak ada hubungan kerjasama dan komunikasi dengan penerapan code blue. Diharapkan bagi penelitian selanjutnya untuk menganalisa faktor mana yang paling mempengaruhi penerapan code blue sistem.