Amonia menjadi salah satu bahan kimia yang cukup penting dalam industri kimia, karena kandungan nitrogen yang tinggi, amonia banyak digunakan sebagai bahan dasar pupuk, selain itu amonia juga digunakan pada berbagai industri seperti pada refrigeration system, dan berbagai industri kimia yang lainnya. Permintaan dunia diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 3,2% setiap tahunnya. Untuk memproduksi amonia sumber nitrogen biasanya diperoleh dari udara, sedangkan hidrogen diperoleh dari gas alam. Permasalahannya adalah menipisnya cadangan gas alam di dunia, mengingat gas alam merupakan sumber daya tidak terbarukan. Sumber hidrogen lain yang dapat digunakan adalah batubara. Sementara itu produksi batubara terus meningkat di Indonesia. Amonia dari batubara melalui beberapa tahapan proses yaitu Coal Pre-treatment Unit, Gasification Unit, Water Gas Shift Unit, COS Hydrolysis Unit, Acid Gas Removal Unit, Ammonia Synthesis Unit, Purification Unit. Rencana pendirian pabrik ini akan dilakukan selama dua tahun dengan umur pabrik selama 20 tahun. Untuk memproduksi amonia sebanyak 290.000 ton/tahun, diperlukan operating expenditures (OPEX) sebesar $207.796.002 dengan capital expenditures (CAPEX) sebesar $40.940.232, total penjualan sebesar $277.757.568. Sumber dana investasi berasal dari modal sendiri sebesar 40% dan modal pinjaman sebesar 60%. Berdasarkan analisa ekonomi, Internal Rate of Return (IRR) pabrik ini sebesar 25,43% dengan bunga sebesar 8% per tahun. Sedangkan untuk Net Present Value (NPV) yang bernilai positif.