Proses pemilahan box adalah salah satu tahap dalam sebuah industri yang membutuhkan ketelitian yang tinggi dikarenakan jika ada produk lain yang terpilah ke tempat yang salah akan mempengaruhi proses produksi. Proses pemilahan box yang masih menggunakan tenaga manusia dapat menurun tingkat kecepatan dan ketelitiannya seiring dengan lamanya waktu bekerja. Untuk itu, pelaksanaan proses pemilahan box harus dilakukan secara sistematik. Konsep pemilahan otomatis muncul karena kesulitan yang dihadapi di industri. Dalam mesin pemilah otomatis yang dibuat ini berdasarkan kode dari box yang berupa barcode 2D atau QR Code, sehingga dibutuhkan barcode reader yang membantu membedakan jenis kode dari box. Dengan banyaknya box yang masuk ke tempat pemilahan dengan selisih kedatangan tercepatnya yaitu 2 detik antar box maka dibutuhkan suatu keputusan secara langsung agar proses pemilahan untuk setiap box nya tidak mengganggu pemilahan dari box yang lain. Oleh karena itu, metode pemilahan yang tepat untuk digunakan yaitu Scheduling Sort yang dasarnya ada pada delay yang terjadi pada proses pemilahan otomatis yang ditentukan dari kecepatan box dengan jarak yang sudah di teaching. Photosensor memiliki peranan penting dalam proses pemilahan box otomatis menggunakan metode scheduling sort diantaranya yaitu sebagai trigger untuk barcode reader, melacak box dan sebagai trigger untuk stopper dan pusher sebagai pemilah box di masing – masing konveyor pada jalur pilahnya. Dengan adanya sistem pemilahan otomatis ini dapat membantu meningkatkan efisiensi pemilahan box karena mesin dapat bekerja secara terus menerus dengan memanfaatkan metode scheduling sort yang berfokus pada parameter delay timer dan juga jarak yang harus ditempuh oleh box untuk sampai ke jalur pilahnya. Secara keseluruhan, rata – rata tingkat keberhasilan dari proses pemilahan box ini mencapai 99,6%.