This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Chaerunisa, Tsabitha Nabilla
Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Operasional Transit BBM di PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tanjung Gerem Chaerunisa, Tsabitha Nabilla; Hermana, Joni
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 2 (2024): IN PRESS (Artikel masih bisa bertambah)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i2.145101

Abstract

PT. Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tanjung Gerem adalah perusahaan yang bertugas dalam kegiatan pendistribusian BBM sebagai badan usaha milik negara yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi. Operasional utama transit BBM terdiri dari penerimaan BBM, penimbunan BBM, dan penyaluran BBM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi dampak lingkungan akibat operasional transit BBM di PT. Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tanjung Gerem menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA) dengan pendekatan CML-IA Baseline serta menentukan rekomendasi alternatif untuk minimisasi dampak lingkungan. Dalam penelitian ini, lingkup analisis yang digunakan adalah gate to gate. Analisis dampak lingkungan menggunakan software SimaPro 9.5 dengan penilaian berbasis midpoint. Emisi yang dianalisis antara lain CO2, CH4, NOX, dan SO2. Life Cycle Impact Assessment atau penilaian dampak menggunakan penilaian midpoint meliputi global warming, acidification, dan eutrophication. Hasil analisis LCA yang diidentifikasi menimbulkan dampak pada global warming sebesar 1,26E10 kg CO2 eq, acidification sebesar 5,11E7 kg SO2 eq, dan eutrophication sebesar 6,88E6 kg PO43- eq. Berdasarkan interpretasi data yang dilakukan, diperoleh kategori dampak global warming yang memberikan dampak lingkungan terbesar. Dari setiap impact category didapat titik hotspot sebagai unit dengan kontribusi dampak terbesar. Dampak global warming, acidification, dan eutrophication kontribusi terbesar berasal dari unit penyaluran sebesar 6,2E9 kg CO2 eq; 2,65E7 kg SO2 eq; dan 3,49E6 kg PO43- eq. Dampak paling besar berasal dari unit penyaluran karena adanya penggunaan solar untuk pembakaran pada penggunaan genset. Dari hasil tersebut, ditentukan rekomendasi alternatif untuk mengurangi dampak lingkungan berdasarkan studi literatur. Rekomendasi alternatif yang dapat digunakan yaitu penggunaan teknologi variable speed driver, exhaust gas recirculation, teknologi ultra-super critical, dan penggunaan energi tenaga surya.