This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Rachmadillah, Fauziyyah Nur
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Evaluasi Keberlanjutan Urban Farming di Kampung Ngemplak Sutan, Kota Surakarta Rachmadillah, Fauziyyah Nur; Yusuf, Mochamad
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 2 (2024): IN PRESS (Artikel masih bisa bertambah)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i2.123522

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam serta penduduk yang tersebar di berbagai pulau. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, sejalan dengan kebutuhan konsumsi yang turut meningkat. Urban farming menjadi salah satu upaya pemanfaatan lahan perkotaan yang terbatas melalui konversi lahan pekarangan menjadi lahan pertanian produktif, salah satunya berlokasi di urban farming di Kampung Sayur Organik, Kampung Ngemplak Sutan, Kota Surakarta. Namun dalam pelaksanaan terdapat permasalahan, seperti urban farming yang menjadi pekerjaan sampingan sehingga kurang diperhatikan, hingga masyarakat yang mulai tidak aktif dalam berkegiatan. Pengembangan urban farming juga merupakan sistem yang kompleks dan melibatkan banyak komponen serta unsur terintegrasi. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keberlanjutan urban farming di Kampung Ngemplak Sutan, Kota Surakarta. Untuk mencapai tujuan, dilakukan pengumpulan data primer melalui observasi, kuesioner, dan wawancara, serta data sekunder melalui instansi dan literatur terkait. Kemudian dilakukan analisis Multidimensional Scaling and Rapid Appraisal for Sustainability (MDS/RAPS) untuk mengevaluasi keberlanjutan berdasarkan kondisi eksisting pelaksanaan urban farming di Kampung Ngemplak Sutan, Kota Surakarta. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa aspek sosial budaya memiliki nilai keberlanjutan tertinggi (75,44) dan termasuk kategori sangat berkelanjutan, sedangkan aspek ekonomi memiliki nilai keberlanjutan paling rendah (56,71) dan termasuk kategori cukup berkelanjutan.