Komisi Pemilihan Umum (KPU) memiliki peran yang krusial dalam meningkatkan partisipasi pemilih dari kalangan Generasi Z (Gen-Z), yaitu mereka yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Di Kabupaten Agam, partisipasi generasi Z menjadi sorotan karena potensi mereka dalam membentuk masa depan politik. Generasi Z, yang tumbuh di era digital, memiliki pandangan yang berbeda terhadap politik dan sosial dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka lebih terbuka terhadap perubahan sosial dan politik, sering kali aktif dalam kampanye sosial dan politik, dan lebih terbuka terhadap ideologi yang berbeda. Pada Pemilu 2024 di Kabupaten Agam, tercatat 448.814 Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dari jumlah tersebut, sebanyak 105.678 orang (28,53%) merupakan Generasi Z (lahir 1997-2012), sementara 320.765 orang (71,47%) merupakan bukan Generasi Z. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam meningkatkan partisipasi Generasi-Z ada Pemilu Tahun 2024 Di Kabupaten Agam. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang berfokus pada pemahaman mendalam terhadap peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam meningkatkan partisipasi politik Generasi-Z di Kabupaten Agam pada pemilu tahun 2024. Hasil penelitian ini menujukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Agam telah mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan partisipasi Generasi Z dalam Pemilu 2024 melalui sosialisasi kreatif dan edukasi pemilih yang komprehensif. Sosialisasi pemilu dirancang lebih menarik dengan melibatkan influencer lokal dan musisi dalam acara hiburan serta melalui program "KPU Goes To School" yang menyasar langsung ke sekolah-sekolah. Selain itu, KPU Agam memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk menyampaikan konten edukatif yang sesuai dengan gaya komunikasi generasi muda.Faktor-faktor yang mempengaruhi peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam meningkatkan partisipasi Generasi-Z pada Pemilu 2024 di Kabupaten Agam mencakup berbagai aspek, mulai dari pemanfaatan media sosial dan teknologi digital hingga pendekatan personal yang relatable. Kolaborasi dengan influencer dan content creator, serta konten kreatif yang edukatif, terbukti efektif dalam menarik minat pemilih muda.