Nazhri Simamora, Arfan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbanyakan Kultur In vitro Kelapa Sawit Berbiaya Rendah Melalui Penggunaan Agar dan Gula Curah/Komersil Nazhri Simamora, Arfan; Caesar Hidayat, Taufiq; Nazri, Erwin
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 32 No 1 (2024): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v32i1.253

Abstract

Aplikasi perbanyakan secara in vitro pada kelapa sawit memiliki berbagai tujuan, seperti perbanyakan varietas klon tenera elit, penyediaan pohon induk dura dan pohon bapak pisifera untuk varietas semi klon dan bi-klon, serta konservasi plasma nutfah. Namun, metode ini memerlukan biaya tinggi terutama untuk media kultur, termasuk sumber karbon (gula), pemadat (agar), dan zat pengatur tumbuh. Upaya untuk mengurangi biaya melibatkan penggunaan gula dan agar komersil yang harganya lebih terjangkau daripada mutu analitik. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan agar dan gula komersil pada media perkembangan kultur menghasilkan pertambahan bobot embrio terbaik sebesar 9,76 gram atau 4,6 kali bobot awal. Perbedaan signifikan terlihat pada faktor tunggal agar dan gula komersil, dengan pertambahan bobot masing-masing sebesar 9,00 dan 8,56 gram. Tidak ada perbedaan pada tingkat nekrosis pada penggunaan agar dan gula analitik maupun komersil, dengan tingkat nekrosis kultur < 25%. Pada kultur tunas, kombinasi agar analitik dan gula komersil menghasilkan pertambahan bobot tunas terbesar, yaitu 10,6 gram atau 5 kali bobot awal. Pertambahan tinggi tunas yang paling signifikan berasal dari penggunaan agar analitik dan gula komersil sebesar 6,39 cm dan pertambahan jumlah helai daun yang paling banyak dicapai dengan menggunakan agar analitik sebanyak 14,7 daun (2,6 kali jumlah awal daun). Penggunaan agar dan gula komersil sebagai pengganti agar dan gula analitik mampu mengurangi biaya hingga 45,49% untuk agar dan 98,54% untuk gula per liter media. Penerapan agar dan gula komersil secara potensial dapat mereduksi biaya produksi dalam skala massal atau komersial pada upaya perbanyakan in vitro tanaman kelapa sawit.
Penerapan Analisis Keputusan Multi Kriteria Dengan Metode Promethee Dalam Seleksi Awal Calon Pohon Induk Kelapa Sawit Dura: Studi Kasus Data Pengamatan Lapangan Di Kebun Percobaan PPKS BJ43S (DXD), Bah Jambi, Sumatera Utara Prima Sani Nasution, Zulfi; Nazhri Simamora, Arfan; Rinanda Filsofi Siregar, Kurnia; Yenni, Yurna
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 32 No 3 (2024): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v32i3.274

Abstract

Pengambilan keputusan yang didasarkan pada multi-kriteria memerlukan metode yang komprehensif agar dapat diambil keputusan yang tepat. Salah satu cara yang digunakan adalah mengaplikasikan Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA). Metode Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluations (PROMETHEE) adalah salah satu metode dalam MCDA yang sudah umum digunakan di bidang bisnis, finansial, teknologi, dan lain-lain, namun masih sangat jarang digunakan di bidang pemuliaan tanaman. Pada tulisan ini, metode PROMETHEE digunakan untuk seleksi awal calon pohon induk melalui pemeringkatan pohon-pohon yang diuji pada kebun percobaan PPKS BJ43S (DxD), Kebun Bah Jambi, Sumatera Utara. Analisis ini menggunakan data pengamatan lapangan dari 1.395 pohon yang diuji, dan dipilih 10% atau sekitar 140 pohon terbaik berdasarkan metode PROMETHEE. Pemilihan pohon-pohon tersebut telah mempertimbangkan banyak kriteria antara lain bobot tandan, rasio buah per tandan, rasio mesokarp per buah, dan juga karakter minyak. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode ini terbukti cukup efektif digunakan dalam seleksi awal calon pohon induk karena mampu memberikan wawasan mengenai kontribusi relatif masing-masing kriteria yang mempengaruhi pemeringkatan (ranking) pohon. Urutan pohon-pohon berdasarkan hasil analisis ini dapat menjadi pertimbangan dalam memilih pohon-pohon sebagai tetua berdasarkan banyak karakter untuk tujuan pengembangan bahan tanaman maupun komersial.