Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Effectiveness Of Rebozo Technique And Massage Counter Technique On Labor Pain In Active Phase 1 At Pmb Bd Itoh 2023 Sri Wahyuni, Neni; Tridiyawati, Feva
International Journal of Health and Pharmaceutical (IJHP) Vol. 4 No. 1 (2024): February 2024
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijhp.v4i1.293

Abstract

Background: Labor pain is a subjective experience of physical sensations associated with uterine contractions, cervical dilatation and effacement, and fetal descent during labour. Labor pains begin during the first incubation period and continue into the active phase. Labor pain can be controlled by non-pharmacological methods, rebozo techniques and massage counters. Research Objectives: To determine the effectiveness of the rebozo technique and counter massage technique for active phase 1 labor pain at PMB BD Itoh in 2023 Research Methods: This type of research used quasi-experimental (quasi-experimental) with the Pre and Posttest Two Group design approach and the samples in this study were 30 mothers who gave birth who met the inclusion criteria and were divided into 15 people as the intervention group and 15 people as the control group with total sampling technique and bivariate analysis using the Dependent T test. Research Results: From the results of the dependent t test that there is a difference with the p value (0.000 <0.05). This concluded that Ho was rejected and Ha was accepted, so that it can be concluded that statistically the respondents had differences in the intensity of pain in labor before and after the rebozo technique at PMB BD Itoh in 2023. From the results of the dependent t test that there is a difference with the p value (0.001 <0.05). This concludes that Ho is rejected and Ha is accepted, so that it can be concluded that statistically there are differences in the intensity of pain in labor before and after the breathing relaxation technique at PMB BD Itoh in 2023. Conclusion: It can be concluded that the mean in the intervention group, namely the Rebozo technique, is more effective than the mean in the control group in reducing the scale of labor pain at PMB BD Itoh in 2023.
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PT.BINTANG COSMOS MEDAN Sri Wahyuni, Neni
Jurnal Price : Ekonomi dan Akuntasi Vol. 1 No. 01 (2022): Jurnal Price : ekonomi dan Akuntasi, November 2022
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/jecoa.v1i01.1724

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi tentang budaya organisasi dan motivasi kerja yang digunakan sebagai bahan analisis untuk mengetahui tentang pengaruhnya terhadap kinerja pegawai pada PT. Bintang Cosmos. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling Besarnya koefisien budaya organisasi yaitu sebesar 0,219 menunjukkan bahwa peningkatan budaya organisasi sebesar 100% maka akan diikuti pada peningkatan kinerja sebesar 21,9%.Besarnya koefisien motivasi kerja yaitu sebesar 0,397 mengindikasikan bahwa peningkatan motivasi kerja sebesar 100% maka akan diikuti pada peningkatan kinerja sebesar 39,7%. Hasil dari uji parsial menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja lebih berpengaruh nyata daripada variabel budaya organisasi didalam meningkatkan kinerja karyawan di PT. Bintang Cosmos Medan. Hal ini menunjukkan bahwa 61,7% variabel kinerja mampu dipengaruhi oleh variabel budaya organisasi dan motivasi kerja sedangkan sisanya sebesar 38,3% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian
Mendefinisikan Ulang Usia Pensiun bagi Pekerja Indonesia Sri Wahyuni, Neni
Jurnal Jamsostek Vol. 2 No. 1 (2024): Juni
Publisher : BPJS Ketenagakerjaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61626/jamsostek.v2i1.56

Abstract

Bagian terbesar persoalan penduduk usia lanjut adalah jaminan pendapatan dan kesehatan. Untuk mempertahankan tingkat kesejahteraan di masa tua, di saat seseorang berhenti bekerja karena telah memasuki masa pensiun, di saat itu pula ia seharusnya mendapatkan manfaat dari jaminan pensiun. Tetapi saat ini di Indonesia, terutama bagi pekerja swasta, terdapat perbedaan antara usia berhenti bekerja dengan usia ketika dia mendapatkan hak untuk memperoleh manfaat pensiun. Adanya jeda waktu ini dapat menurunkan tingkat kesejahteraan pekerja selama belum mendapatkan manfaat pensiun. Di berbagai negara, usia pensiun mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup. Saat ini belum ditemukan studi yang mengidentifikasi usia pensiun yang cocok bagi pekerja Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk melakukan evaluasi dan mendefinisikan kembali usia pensiun bagi pekerja Indonesia. Metode yang digunakan adalah studi literatur tentang usia pensiun di berbagai negara, juga dilengkapi dengan informasi rata-rata masa aktif bekerja penduduk Indonesia yang diperoleh dari Working Life Table. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa usia berhenti bekerja pekerja swasta yang sebagain besar pada usia 55 tahun sudah tidak cocok, mengingat usia harapan hidup yang sudah mencapai lebih dari 70 tahun. Adapun peningkatan usia pensiun pada program Jaminan Pensiun yang konstan setiap periodenya dipandang terlalu cepat dibandingkan peningkatan angka harapan hidup yang semakin lama peningkatannya semakin melandai. Agar jarak antara usia berhenti bekerja dengan waktu untuk mendapatkan manfaat pensiun makin pendek, maka usia berhenti bekerja di perusahaan harus ditingkatkan, dan penambahan usia pensiun harus diperlambat setelah mencapai usia tertentu.