Penggunaan antibiotika yang tidak rasional pada pasien community acquired pneumonia (CAP) dapat menyebabkan terjadinya DRP. Ketepatan peresepan antibiotika dapat meningkatkan keberhasilan terapi serta mencegah munculnya DRP antibiotika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ketepatan peresepan antibiotika terhadap perbaikan klinis pasien pneumonia komunitas yang menjalani rawat inap di RS Swasta Kota Yogyakarta. Penelitian ini dirancang secara observasional analitik dengan data retrospektif, data berupa rekam medis pasien dewasa dengan diagnosa pneumonia komunitas yang menjalani rawat inap pada periode Januari-Juli 2020, evaluasi ketepatan peresepan antibiotika menggunakan metode Gyssens. Perbaikan klinis yang diamati berupa jumlah leukosit, Respiratory Rate (RR).suhu tubuh, Length of Stay (LOS). Hubungan ketepatan peresepan antibiotika terhadap perbaikan klinis di analisis dengan chi-square. Hasil penelitian didapat 46 pasien dengan 57 peresepan antibiotika, peresepan antibiotika yang tepat sebanyak 13,5% dan tidak tepat sebanyak 86,5%. Hasil uji nilai signifikansi ketepatan peresepan antibiotika terhadap parameter perbaikan klinis jumlah leukosit (p = 0,200 > 0,05); respiratory rate (p = 0,592 > 0,05); suhu tubuh (p = 0,307 > 0,05); LOS (p = 0,200 > 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara ketepatan peresepan antibiotika terhadap perbaikan jumlah leukosit, suhu tubuh, respiratory rate (RR), dan length of stay (LOS).