Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tumbuh Kembang Balita Stunting Usia 1-3 Tahun Melalui Skrining Denver II Paramesti, Hayu Retno; Indarjo, Sofwan
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 8 No 1 (2024): January 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v8i1.64144

Abstract

Abstrak Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang juga dapat mengganggu perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa dan personal sosial. Desa Pesidi menjadi wilayah dengan jumlah balita stunting tertinggi kedua di Kecamatan Grabag dengan prevalensi 28,68%. Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan gambaran tumbuh kembang balita stunting usia 1-3 tahun di Desa Pesidi, Kabupaten Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang dilaksanakan pada bulan September-Desember 2022 terhadap kelompok sampel yang dipilih melalui teknik purposive sampling sebanyak 22 balita. Pengumpulan data dilakukan melalui pelaksanaan skrining Denver II dan wawancara. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisa univariat dengan mencari distribusi frekuensi pada setiap aspek yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 balita normal (13.6%) dan 19 balita suspect (86.4%) pada capaian perkembangan dengan aspek yang paling banyak mengalami keterlambatan adalah personal sosial dan motorik kasar. Saran bagi penelitian selanjutnya untuk membahas seputar faktor-faktor yang mempengaruhi capaian tumbuh kembang balita stunting dengan cakupan usia yang dapat diperluas. Abstract Stunting is failure to thrive in children that can interfered the development of fine motor, gross motor, language and personal social. Pesidi Village is area with the second highest number of stunted children under five in Grabag District with a prevalence of 28.68%. The purpose of this study was to describe the growth and development of stunting toddlers aged 1-3 years in Pesidi Village. This research is a descriptive quantitative research conducted in September-December 2022 on a sample selected through purposive sampling of 22 toddlers. Data collected through the implementation of Denver II screening and interviews. Data analysis used the univariate analysis method by looking for the frequency distribution in each aspect. The results showed that there were 3 normal toddlers (13.6%) and 19 suspected toddlers (86.4%) in their development with the most delayed aspects are personal social and gross motor skills. Suggestions for further research to discuss the factors that influence the growth and development achievements of toddlers with stunting and the age range can be expanded.
DIGITAL MEDIA IN CHILD DEVELOPMENTAL SCREENING: BENEFITS AND BARRIERS (SCOPING REVIEW) Paramesti, Hayu Retno; Purnami, Cahya Tri; Kartasurya, Martha Irene
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol. 35 No. 4 (2025): MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jmp2k.v35i4.3173

Abstract

Gangguan perkembangan pada anak masih banyak ditemukan dan berpotensi memengaruhi prestasi mereka di masa depan. Gangguan perkembangan di Indonesia juga tinggi. Studi di Jakarta menggunakan Battelle Developmental Inventory 2 menunjukkan bahwa 28,1 % anak di bawah 3 tahun mengalami keterlambatan kognitif, dan 17,4 % mengalami keterlambatan komunikasi. Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 juga melaporkan 19,8 % balita mengalami stunting, meskipun menurun dari 21,5 % pada 2023. Skrining dini menjadi langkah krusial untuk deteksi dan intervensi tepat waktu. Saat ini, media digital menghadirkan pendekatan baru yang inovatif dan mudah diakses untuk skrining tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi manfaat dan hambatan penggunaan media digital dalam skrining perkembangan anak melalui metode scoping review dengan kerangka kerja PRISMA-ScR. Literatur dicari melalui tiga basis data, PubMed, Scopus, dan ScienceDirect pada Desember 2024. Dari 1.664 artikel yang ditemukan, sepuluh artikel memenuhi kriteria inklusi: diterbitkan antara 2019–2024, berbahasa Inggris, dan membahas penggunaan media digital untuk skrining tumbuh kembang anak. Artikel berasal dari berbagai negara, seperti India, Indonesia, Australia, AS, Spanyol, Yunani, dan Inggris. Hasil studi menunjukkan bahwa media digital, seperti aplikasi dan permainan edukatif, mampu meningkatkan deteksi dini, memperkuat keterlibatan orang tua dan tenaga kesehatan.  Akses luas, efisiensi waktu, dan peningkatan keterlibatan pengguna menjadi nilai tambah yang mendorong potensi adopsi teknologi ini dalam layanan kesehatan anak. Namun, hambatan seperti keterbatasan infrastruktur, literasi digital rendah, dan belum terintegrasinya sistem digital dengan layanan kesehatan masih menjadi tantangan, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Penyesuaian teknologi dengan konteks lokal menjadi kunci untuk efektivitas maksimal dalam skrining perkembangan anak.