Ramadhani, Laila Fauziah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DETERMINAN PERILAKU SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH PUSKESMAS MOJO SURABAYA (Studi Pendekatan Teori Health Belief Model) Ramadhani, Laila Fauziah; Setiawan, Setiawan; Suryono, Hadi; Marlik, Marlik; Rusmiati, Rusmiati
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 17 No 2 (2022): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v17i2.1344

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis paru yaitu penyakit yang menular akibat kuman mycobacterium tuberculosis dan dapat mengenai paru-paru serta menyebar ke organ tubuh lainnya. Berdasarkan data dari Puskesmas Mojo, kasus tuberkulosis paru tahun 2019-2020 mengalami penurunan (15%) dan tahun 2020-2021 mengalami peningkatan (17%). Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan determinan perilaku penderita tuberkulosis paru terhadap kejadian tuberkulosis paru di wilayah Puskesmas Mojo Surabaya. Metode: Desain penelitian ini yaitu case control. Besar sampel yang digunakan sebanyak 39 kasus dan 39 kontrol menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data yang digunakan yaitu pengisisan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat melalui uji mantel haenszel. Hasil: Mayoritas reponden mempunyai determinan perilaku baik mencakup persepsi kerentanan (52,6%), persepsi keseriusan (55,1%), persepsi manfaat (57,7%), persepsi hambatan (61,5%), persepsi isyarat dalam bertindak (57,7%), dan persepsi efikasi diri (53,8%). Determinan perilaku kurang baik yang berisiko terhadap tuberkulosis paru yaitu persepsi kerentanan berisiko 1,36 kali, persepsi keseriusan berisiko 4,07 kali, persepsi manfaat berisiko 1,11 kali, persepsi hambatan berisiko 1,24 kali, persepsi isyarat dalam bertindak 1,37 kali, dan yang bukan berisiko terhadap tuberkulosis paru yaitu persepsi efikasi diri. Kesimpulan: bahwa sebagian besar mempunyai determinan perilaku baik (53,87%) dan determinan perilaku kurang baik berisiko 2,31 kali lebih besar mengalami kejadian tuberkulosis paru.