Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kejadian Transmisi Vertikal Covid-19 Berdasarkan Jenis Persalinan Shinta Mourinda Rachmani; Maya Tejasari; Winni Maharani Mauliani
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10526

Abstract

Abstract. The incidence of COVID-19 has been increasing since its emergence at the end of 2019 in the city of Wuhan, China, eventually developing into a pandemic. Pregnant women are a susceptible group to COVID-19. Pregnant women diagnosed with COVID-19 can transmit the virus to their unborn babies through vertical transmission, which can occur through three mechanisms: antepartum, intrapartum, and postpartum. This study aims to investigate the comparison of vertical transmission of COVID-19 between groups of mothers delivering spontaneously and through cesarean section at Al Ihsan Regional General Hospital in West Java Province. The observational study employs a population-based study design with medical record with a total of 122 pregnant women diagnosed with COVID-19 who gave birth at Al Ihsan Regional General Hospital in West Java Province. Data analysis is conducted using the Chi-Square test. The results indicate that there is no significant difference in vertical transmission of COVID-19 between the group of mothers delivering spontaneously and through cesarean section (p-value> 0.05). The low incidence of vertical transmission in six babies born spontaneously and seven babies born through cesarean section suggests that the placenta acts as a barrier effectively, and the low number of ACE receptors in reproductive organs causes vertical transmission not to occur always. Abstrak. Angka kejadian COVID-19 semakin meningkat sejak kemunculannya pada akhir 2019 di kota Wuhan, China, dan akhirnya berkembang menjadi pandemik. Ibu hamil merupakan kelompok yang rentan terhadap COVID-19. Ibu hamil yang didiagnosis COVID-19 dapat menularkan virus tersebut kepada bayi yang dikandungnya melalui transmisi vertikal, yang dapat terjadi melalui tiga mekanisme: antepartum, intrapartum, dan postpartum. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki perbandingan transmisi vertikal COVID-19 antara kelompok ibu yang melahirkan secara spontan dan melalui operasi caesarea di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat tahun 2020-2021. Penelitian observasional ini menggunakan desain studi berbasis populasi data diambil dari rekam medis dengan total 122 ibu hamil yang didiagnosis COVID-19 yang melahirkan di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam transmisi vertikal COVID-19 antara kelompok ibu yang melahirkan secara spontan dan melalui operasi caesarea (p-value > 0,05). Rendahnya kejadian transmisi vertikal pada enam bayi yang lahir secara spontan dan tujuh bayi yang lahir melalui operasi caesarea menunjukkan bahwa plasenta berfungsi sebagai penghalang dengan efektif, dan jumlah reseptor ACE yang rendah pada organ reproduksi menyebabkan transmisi vertikal tidak selalu terjadi.
Gambaran Tingkat Stres dan Gejala Sindrom Pramenstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Aisha Nadhira; Yuniarti; Winni Maharani Mauliani
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10852

Abstract

Abstract. Premenstrual syndrome is a condition that includes several physical and psychological symptoms and occurs before the menstrual phase. This condition occurs in women, especially during the reproductive age. The prevalence of premenstrual syndrome is in the age range of 16-45 years, and in Indonesia, around 85% of adolescents in the total reproductive age population experience premenstrual syndrome. One of the factors influencing premenstrual syndrome symptoms is the level of stress. The aim of this study is to determine the level of stress and premenstrual syndrome symptoms in female students at the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung. This research uses a descriptive method. The data subjects are female students of the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung, in the 1st-3rd year of the 2022-2023 academic year, with a total of 102 respondents. Data were obtained from the completion of questionnaires for stress levels and premenstrual syndrome symptoms. Data analysis used univariate tests. The results of this study show that 59 students (58%) experience moderate stress levels, and 50 students (85%) have premenstrual syndrome symptoms. The high level of activity and academic burden on medical students results in an increasingly severe level of stress experienced. Abstrak. Sindrom pramenstruasi merupakan suatu kondisi yang meliputi beberapa gejala fisik dan psikologis dan terjadi sebelum fase menstruasi. Kondisi ini terjadi pada perempuan terutama pada usia produktif. Prevalensi kejadian sindrom pramenstruasi ini berada pada usia 16-45 tahun dan di Indonesia sekitar 85% remaja dari total populasi usia reproduksi mengalami sindrom pramenstruasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi gejala sindrom pramenstruasi adalah tingkat stres. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat stres dan gejala sindrom pramenstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek data adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tingkat 1-3 tahun ajaran 2022-2023 dengan jumlah responden 102 orang. Data diperoleh dari pengisian kuesioner untuk tingkat stres dan gejala sindrom pramenstruasi. Analisis data menggunakan uji univariat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 59 mahasiswi (58%) mengalami tingkat stres sedang dan 50 mahasiswi (85%) memiliki gejala sindrom pramenstruasi yang berat. Tingginya aktivitas dan beban akademik pada mahasiswi kedokteran mengakibatkan tingkat stres yang dialami semakin berat.
Gambaran Kualitas Tidur pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 2 Ciamis Hurrinazilla Awalia; M. Nurhalim Shahib; Winni Maharani Mauliani
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10889

Abstract

Abstract. The importance of good sleep quality for high school students is crucial, enabling them to focus during learning activities. However, various factors, such as environmental, psychosocial, and lifestyle factors, can influence the sleep quality of students, leading to shorter sleep durations. This study aims to assess the sleep quality among 10th-grade students at SMA Negeri 2 Ciamis. The research adopts a quantitative descriptive design with a cross-sectional approach, conducted at SMA Negeri 2 Ciamis. The population consists of 71 10th-grade students, and random sampling is employed as the sampling technique. Data collection occurred between August and November 2023. The research instrument is a modified version of the Pittsburgh Sleep Quality Index, validated by the researcher. The study reveals that among the 71 10th-grade students at SMA Negeri 2 Ciamis, the majority (74%) have good sleep quality, while 24% experience poor sleep quality. The majority of respondents experience good sleep quality, suggesting the importance of maintaining this quality. Abstrak. Pentingnya kualitas tidur yang baik pada siswa SMA, sehingga siswa dapat fokus saat mengikuti pembelajaran. Namun masih banyak fator yang mempengaruhi kualitas tidur siswa seperti, faktor lingkungan, psikososial, dan gaya hidup dapat berkontribusi pada waktu tidur yang lebih singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 2 Ciamis. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ciamis. Populasi dalam penelitian ini adalah 71 siswa kelas X. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu random sampling. Pengumpulan data berlangsung pada bulan Agustus-November 2023. Instrumen penelitian ini adalah instrumen Pittsburgh Sleep Quality Index yang dimodifikasi oleh peneliti dan sudah dilakukan uji validitas. Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 71 responden siswa kelas X di SMA Negeri 2 Ciamis sebagian besar memiliki kualitas tidur baik sebanyak 54 orang (74%) dan siswa yang memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 17 orang (24%). Sebagian besar responden mengalami kualitas tidur yang baik, sehingga disarankan untuk mempertahankan kualitas tidur.
Gambaran Klinis dan Laboratorium Kejadian Resistensi Karbapenem Bakteri Acinetobacter Baumannii Muhammad Cendekia Robbani; Usep Abdullah Husin; Winni Maharani Mauliani
Jurnal Riset Kedokteran Volume 5, No.1, Juli 2025, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.v5i1.6694

Abstract

Abstract. Antimicrobial Resistance Collaborators mentioned there are six main pathogens in antibiotic resistance cases, including Acinetobacter baumannii. This study aims to determine the incidence, clinical features and laboratory results of carbapenem-resistant Acinetobacter baumannii infection. The sampling method used total sampling and was carried out in November-December 2024 at Al-Ihsan Hospital, from all patients with Acinetobacter baumannii findings, most patients were obtained according to the inclusion and exclusion criteria. The results showed that the majority of patients were female, with the most age group being infants aged less than one year, and the most sampling locations were in the ICU. Most clinical features were sepsis accompanied by respiratory distress. The main sample type used was blood. Most of the antibiotics tested showed no response in the culture. It was found that most of the Carbapenem Resistant Acinetobacter baumannii (CRAB) cultures showed extensively-drug resistant (XDR) characteristics, while the rest showed multi-drug resistant (MDR) characteristics. Some findings are not in line with previous studies that have been carried out due to the limited number of patients. Based on the results of the national antibiotic sensitivity examination, there are similarities in the resistance patterns of the study with the 2023 surveillance. Abstrak. Antimicrobial Resistance Collaborators menyebutkan terdapat enam patogen utama dalam kasus resistensi antibiotik, diantaranya Acinetobacter baumannii. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insidensi, gambaran klinis dan hasil laboratorium infeksi Acinetobacter baumannii yang resisten terhadap karbapenem. Metode pengambilan sampel menggunakan total sampling dan dilakukan pada bulan November—Desember 2024 di RSUD Al-Ihsan, dari seluruh pasien dengan temuan Acinetobacter baumannii didapatkan sebagian besar pasien sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien berjenis kelamin perempuan, dengan kelompok usia terbanyak adalah bayi berusia kurang dari satu tahun, dan lokasi pengambilan sampel terbanyak berada di ICU. Gambaran klinis terbanyak berupa sepsis disertai gangguan pernafasan. Jenis sampel utama yang digunakan adalah darah. Sebagian besar antibiotik yang diujikan tidak menunjukkan respons pada biakkan. Ditemukan bahwa sebagian besar biakkan Carbapenem Resistant Acinetobacter baumannii (CRAB) menunjukkan karakteristik extensively-drug resistant (XDR), sementara sisanya menunjukkan karakteristik multi-drug resistant (MDR). Beberapa hasil temuan tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan karena jumlah pasien yang terbatas. Berdasarkan hasil pemeriksaan kepekaan antibiotik nasional, terdapat kesamaan pola resistensi penelitian dengan surveilans tahun 2023.