Abstract. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) can be fatal if it turns into SSD or DSS because Fatality Rate DSS can reach 10% or even more. However, if detected early,Fatality Rate can be reduced to less than 1%. So this research aims to find predictors before shock occurs, and the indicator studied is the number of leukocytes. This research is an analytical observational research approach cohort retrospective to analyze the relationship between the number of leukocytes and the incidence of shock in children with Dengue Hemorrhagic Fever. Samples were taken from inpatient medical records at Al-Islam Hospital in the period 1 January 2022 to 28 February 2023. Samples were taken using the total sampling In DHF patients with shock and without shock then analysis was carried out chi-square. On crosstabulation It was found that all 12 children who experienced a decrease in their leukocyte count experienced shock, but of the 55 children who had their leukocyte count within normal limits, 18 children or the equivalent of 32% experienced shock. An alternative analysis is carried out, namely by fisher's exact test because there is value expected count which is not feasible to do uji chi-square and obtained a p value = 0.000 so it can be concluded that there is a relationship between the number of leukocytes and the incidence of shock in pediatric dengue fever patients. Abstrak. Demam Berdarah Dengue (DBD) bisa berakibat fatal jika berubah menjadi Sindrom Syok Dengue (SSD) atau Dengue Shock Syndrome (DSS) karena Fatality Rate DSS bisa mencapai 10% bahkan lebih. Namun, jika dideteksi sedari dini, Fatality Rate dapat berkurang sampai kurang dari 1%. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mencari prediktor sebelum terjadinya syok, dan indikator yang diteliti adalah jumlah leukosit. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cohort retrospective untuk menganalisis hubungan jumlah leukosit dengan kejadian syok pada penderita Deman Berdarah Dengue anak. Sampel diambil dari rekam medis rawat inap RS Al-Islam pada periode 1 Januari 2022 sampai 28 Februari 2023. Sampel diambil dengan metode total sampling pada pasien DBD dengan syok dan tanpa syok lalu dilakukan analisis chi-square. Pada crosstabulation didapatkan bahwa 12 anak yang mengalami penurunan jumlah leukosit semuanya mengalami syok, tetapi dari 55 anak yang memiliki jumlah leukosit dalam batas normal terdapat 18 anak atau setara dengan 32% mengalami syok. Dilakukan analisis alternatif yaitu dengan fisher’s exact test karena ada nilai expected count yang tidak memenuhi untuk dilakukan uji chi-square dan didapatkan nilai p = 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara jumlah leukosit dengan kejadian syok pada pasien DBD anak.