Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kelengkapan Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Puskesmas Cina Kecamatan Cina Kabupaten Bone Pipin Erpina; Sitti Nurfaizah; Hasmah; Fitriyah Amiruddin
INHEALTH : INDONESIAN HEALTH JOURNAL Vol. 3 No. 2 (2024): INHEALTH JOURNAL
Publisher : CV. Eureka Murakabi Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56314/inhealth.v3i2.231

Abstract

Organisasi Kesehatan Dunia, menempatkan indonesia dalam urutan kelima dalam program vaksinasi menghadapi pandemi Covid-19. Penelitian ini menganalisa hubungan kelengkapan program vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas Cina. Penelitian dilakukan pada populasi yang ada diwilayah tersebut, sebanyak 1.177 orang dengan 92 populasi dipilih sebagai sampel. Hasil menunjukkan dari 92 orang responden, yang menggunakan vaksin sinovac 55 orang, 52 orang (94,5%) lengkap dalam vaksinasi covid-19 dan 3 orang (5,5%) tidak lengkap. Sedangkan yang menggunakan Aztraseneca sebanyak 16 orang, 12 orang (75,0%) lengkap vaksinasi covid-19 dan 4 orang (25,0%) tidak lengkap. Sementara vaksin moderna sebanyak 14 orang, 10 orang (71,4%) lengkap vaksinasi covid-19 dan 4 orang (28,6%) tidak lengkap dan vaksin pfizer sebanyak 7 orang, 3 orang (42,9%) lengkap vaksinasi covid-19 dan 4 orang (57,1%) tidak lengkap. Penelitian menunjukkan, dari 92 responden, yang merasakan efek samping 70 orang, 64 orang (91,4%) memiliki kelengkapan vaksinasi covid-19 dan tidak lengkap 6 orang (8,6%). Sedangkan responden yang tidak merasakan efek samping sebanyak 22 orang, 13 orang (59,1%) memiliki kelengkapan vaksinasi covid-19 dan tidak lengkap sebanyak 9 orang (40,9%). Penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara jenis vaksin, waktu pemberian vaksin, efek samping dan manfaat yang dirasakan dalam kelengkapan vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas Cina, Kecamatan Cina, Kabuptaen Bone.
Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Mp-Asi Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Dapurang Husna Husna; Akmal Novrian Syahruddin; Fitriyah Amiruddin
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 5 No. 3 (2025): November : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v5i3.8261

Abstract

Providing complementary foods (MP-ASI) that is not appropriate to the timing, either too early or too late, can have negative impacts on children's health, such as malnutrition, decreased immunity, and increased risk of gastrointestinal infections. This study is a quantitative study with an analytical method using a cross-sectional approach. The study population included all mothers with children aged 6–23 months in Dapurang Village, a total of 111 people. Of these, 53 respondents were selected as samples using a purposive sampling technique according to predetermined criteria. The variables studied included maternal knowledge, socio-cultural factors, the role of health workers, and the practice of providing early MP-ASI. Data were collected through questionnaires, then analyzed univariately and bivariately using the chi-square test to see the relationship between variables. The results showed that 62.3% of mothers had good knowledge, 58.4% were still influenced by less supportive socio-cultural factors, and 66% of respondents stated that health workers played an active role. In addition, 64.1% of respondents did not provide early MP-ASI to their children. The results of statistical tests showed a significant relationship between knowledge (ρ = 0.000), socio-cultural factors (ρ = 0.001), and the role of health workers (ρ = 0.002) with the practice of providing early complementary feeding. Therefore, this study concluded that the level of maternal knowledge, socio-cultural support, and the involvement of health workers have a significant influence on the practice of providing early complementary feeding in the Dapurang Community Health Center work area.