Bakri, Abu
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Komparatif Terhadap Interpretasi Sifat Istiwa Allah Menurut Pandangan Sunni, Salafi dan Syi’ah Kontemporer Bakri, Abu; Ulinnuha, Muhammad; Ariyadi, Samsul
Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 5 No. 1 (2024): Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62109/ijiat.v5i1.54

Abstract

Salah satu polemik utama dalam kajian teologis Islam adalah interpretasi ayat-ayat sifat Allah. Perselisihan dalam memahami ayat-ayat ini telah menimbulkan tuduhan, hinaan terhadap ulama, dan memicu perpecahan di kalangan umat Islam. Jika tidak ditangani dengan dialog antar kelompok, perbedaan ini bisa menyebabkan saling mengkafirkan atau membid’ahkan sesama Muslim. Penelitian ini menganalisis karya tafsir modern dari tiga kelompok utama dalam Islam: Sunni, Salafi, dan Syiah. Ketiga kelompok ini dipilih karena mereka masih memiliki pengikut yang signifikan. Pendekatan yang digunakan adalah teori kontekstualisasi double movement Fazlur Rahman untuk mengeksplorasi pemahaman para mufassir dari ketiga kelompok tersebut terhadap ayat sifat. Tujuannya adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan interpretasi ayat-ayat ini dan membangun kerangka pemahaman yang sesuai dengan ajaran Rasulullah saw. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan dalam interpretasi ayat sifat terutama disebabkan oleh cara klasifikasi ayat dan tujuan pemahaman mereka. Sunni dan Syiah menganggap ayat sifat sebagai âyât mutasyâbihat, yang berarti mereka lebih memilih untuk mengimani dan menyerahkan maknanya kepada Allah atau menakwilkannya. Sebaliknya, Salafi menganggap ayat sifat sebagai muhkam dalam lafaz dan makna, tetapi mutasyâbihat dalam kaifiyyahnya. Meskipun berbeda, tujuan ketiga kelompok ini adalah mensucikan Allah. Abstract One of the main controversies in Islamic theological studies is the interpretation of verses regarding Allah's attributes. Disagreements in understanding these verses have led to accusations, insults against scholars, and divisions within the Muslim community. Without intergroup dialogue, these differences could result in mutual accusations of disbelief or heresy among Muslims. This research analyzes modern exegesis from three major Islamic groups: Sunni, Salafi, and Shia. These groups were selected due to their significant followings. The approach used is Fazlur Rahman's double movement contextualization theory to explore the exegesis from these groups on verses about Allah's attributes. The goal is to identify factors causing interpretative differences and develop an understanding framework in line with the teachings of Prophet Muhammad (peace be upon him). The research results indicate that differences in interpreting these verses are primarily due to the classification method and their intended understanding. Sunni and Shia consider the verses about attributes as âyât mutasyâbihât, meaning they prefer to believe in them and leave their meanings to Allah or interpret them allegorically. In contrast, Salafi view these verses as muhkam in wording and meaning but mutasyâbihât in their modality. Despite their differences, all three groups aim to exalt Allah.
Comcot 1.7 Modeling To Estimate The Maximum Height And Arrival Time Of The Tsunami In Tombariri Sub-District Bakri, Abu; Angmalisang, Ping Astony; Kemer, Kurniati; Patty, Wilhelmina; Pamikiran, Revols Dolfi CH; Taher, Nurmeilita
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 13 No. 1 (2025): ISSUE JANUARY-JUNE 2025
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v13i1.57487

Abstract

Tombariri Sub-District is located on the North Coast of the Minahasa Peninsula, directly opposite the North Sulawesi Subduction. North Sulawesi subduction has the potential for earthquakes with a targeted magnitude of M8.5 that can generate tsunamis. In addition, Tombariri Sub-District has a fairly large population density and is located on the coast. This causes the Tombariri Sub-District to be highly vulnerable to tsunami hazards. This study aims to determine the tsunami's estimated maximum height and arrival time. The modeling method in this study is through the Comcot 1.7 application with the worst-case scenario of North Sulawesi Subduction M8.5. The results of this study showed that the maximum height of the tsunami reached 6.17 m. The estimated time of tsunami arrival in Tombariri District ranges from 5-10 minutes. The results of this study can be used as a means of mitigating tsunami disasters. Keywords: Comcot, Tsunami Modeling, Inundation, Numeric Simulation Abstrak Kecamatan Tombariri terletak di wilayah Pesisir Utara Semenanjung Minahasa yang berhadapan langsung dengan Subduksi Sulawesi Utara. Subduksi Sulawesi Utara memiliki potensi gempabumi dengan magnitudo tertarget M8.5 yang dapat membangkitkan tsunami. Selain itu, Kecamatan Tombariri memiliki kepadatan penduduk yang cukup besar dan berada di wilayah pesisir. Hal ini menyebabkan Kecamatan Tombariri memiliki tingkat kerawanan terhadap bahaya tsunami yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi ketinggian maksimum dan waktu tiba tsunami. Metode pemodelan dalam penelitian ini melalui aplikasi Comcot 1.7 dengan skenario terburuk Subduksi Sulawesi Utara M8,5. Hasil dari penelitian ini menunukkan bahwa tinggi maksimum tsunami mencapai 6,17 m. Estimasi waktu tiba tsunami di Kecamatan tombariri berkisar antara 5 - 10 menit. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana mitigasi bencana tsunami. Kata Kunci : Comcot, Pemodelan tsunami, Simulasi Numerik.