Suku bunga dan Inflasi merupakan indikator makroekonomi yang berkaitan erat dengan investasi. Dalam melakukan investasi, seseorang akan mempertimbangkan aspek return, resiko, dan kondisi perekonomian. Bagi Generasi Z yang hidup di era kemudahaan informasi seperti sekarang ini, dalam menentukan keputusan investasi ada banyak faktor yang dipertimbangkan. Proses pengambilan keputusan juga didapatkan melalui berbagai olah informasi dan presepsi mengenai tujuan investasi mereka. Karya ilmiah ini dibuat dengan rumusan masalah apakah suku bunga dan inflasi menjadi pertimbangan dalam menarik minat berinvestasi saham. Tujuan penulisan yaitu untuk mengetahui apakah indikator makroekonomi seperti inflasi dan suku bunga dapat menjadi pertimbangan minat mereka pada investasi saham. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif dengan data dukung kajian Pustaka pada penelitian relevan dan wawancara pada 15 orang Generasi Z. Kesimpulan yang didapatkan yaitu baik suku bunga dan inflasi menjadi faktor minat bagi Generasi Z untuk berinvestasi saham. Jika suku bunga saat ini rendah maka akan membuat mereka berminat investasi saham, sebaliknya jika suku bunga tinggi mereka cenderung berinvestasi pada instrumen yang sudah jelas return dan resikonya. Inflasi menjadi daya tarik dalam berinvestasi saham. Saham mampu memberikan return yang sejalan dengan kenaikan investasi. Namun beberapa responden Generasi Z berpendapat bahwa minat investasi saham juga didasarkan pada faktor lain seperti toleransi resiko, jangka waktu investasi dan preferensi investasi.