Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Biogeography of Salak Pondoh Cultivation in Nganggring Tourism Village: Analysis of Geographic Distribution, Environmental Influences, and Conservation Sustainability Ramadhani, Glora; Herdananta, Bisma Yoga; Kusuma, Alvina Novelinda; Mardiyanto, Muhammad Bondan; Wijayanti, Sovia
JURNAL ILMU-ILMU KEHUTANAN Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jiik.8.1.19-26

Abstract

Nganggring Tourism Village, Sleman, Yogyakarta, as a location for Pondoh salak cultivation, is located in a mountainous area with annual rainfall of 2760 mm, an altitude of 708 meters above sea level, an average temperature of 26.1°C, and regosol soil type. Environmental analysis shows that Nganggring Tourism Village has ideal conditions for cultivating pondoh salak. The interaction of Pondoh salak plants with the local ecosystem involves a mutualistic relationship with protective plants, mycorrhizal fungi and pollinating insects. Even though it has a positive impact on biodiversity and soil fertility, Pondoh salak plants can also pose a risk of spreading pests and plant diseases. Therefore, this journal proposes a sustainable management strategy for pondoh salak cultivation through wise spatial zoning, use of green technology, diversification of the local economy, partnerships and social management. This strategy is expected to increase production, maintain the ecosystem and improve the welfare of farmers, thereby supporting the sustainability of pondoh salak cultivation in a broader socio-economic context.
Analisis Distribusi Bambu Apus (Giganthocloa apus) sebagai Spesies Invasif di Wilayah Barat Desa Wisata Nganggring Lereng Gunung Merapi, Kelurahan Girikerto, Kabupaten Sleman Herdananta, Bisma Yoga; Wijayanti, Sovia; Pribady, Thaariq Rian; Kusumaningrum, Lia
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vegetasi di Desa Wisata Nganggring, Sleman, Yogyakarta, memainkan peran penting dalam ekosistem, menyumbang pada berbagai proses ekologi. Bambu Apus (Gigantochloa apus), yang melimpah di daerah tersebut, memiliki peran ekologis dan nilai ekonomis. Namun, penelitian ini mengungkapkan bahwa Bambu Apus dapat menjadi spesies invasif, mempengaruhi keberagaman spesies dan pertumbuhan tanaman lainnya. Dengan menggunakan metode kuadrat, distribusi dan dampak bambu diukur. Hasilnya menunjukkan bahwa Bambu Apus memiliki tingkat dominansi yang tinggi dengan nilai Indeks Nilai Penting (INP) mencapai 141,15%. Diperkirakan dedaunan bambu menciptakan penutupan tanah, menghambat pertumbuhan benih tanaman lain. Bambu Apus juga terbukti memiliki kemampuan reproduksi vegetatif yang kuat melalui rimpang atau rhizoma, menghasilkan koloni yang luas secara horizontal. Meskipun memiliki manfaat ekologis seperti penahan tanah dan pengaturan aliran air, keberadaan invasifnya mengakibatkan persaingan sumber daya, perubahan struktur tanah, dan potensi ancaman terhadap spesies lokal. Oleh karena itu, penanganan yang bijaksana dan kontrol ekosistem perlu diterapkan untuk memitigasi dampak negatif bambu invasif dan mempertahankan keseimbangan ekologi di Desa Wisata Nganggring.