Moderasi Moderasi beragama merupakan falsafah yang menjadi penyeimbang dalam kehidupan masyarakat dalam bingkai Republik Indonesia. Islam mengajarkan nilai-nilai luhur moderasi beragama yang telah digariskan dalam Alquran dengan istilah wasathiyah atau jalan tengah. Konsep wasathiyah menjadi tolok ukur mengenai layak atau tidaknya sebuah kelompok atau golongan berada pada sebuah negara atau daerah yang dihuninya. Penelitian ini mengkaji tentang proses dialog dalam Dakwah Habib Husein Ja’far Hadar pada Konten Podcast Noice “Berbeda Tapi Bersama” yang terdapat dalam Alquran surat An-Nahl ayat 125 dalam Perspektif Moderasi Beragama. Dalam melakukan Penelitian ini, kami menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif (penggambaran). Dengan menggunakan Teknik pengumpulan data observasi dan dokumentasi dari konten yang terdapat di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola dakwah Habib Husein Ja’far al-Hadar. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa konsep moderasi beragama dalam dakwah Habib Ja’far selaras dengan indikator moderasi beragama, yakni wawasan kebangsaan dengan menonjolkan ciri keindonesiaan sambil menutup identitas asalnya sebagai keturunan Arab, sikap toleransi yang tinggi, anti kekerasan, dan akomodatif terhadap budaya lokal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode dakwah yang digunakan oleh Habib Ja’far adalah menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara menerapkan metode yang berlandaskan pada Alquran surat An-Nahl ayat 125 yakni Hikmah (bijaksana), Mau’idzah Al Hasanah (pelajaran yang baik), dan Mujadalah (dialog dengan cara yang lemah lembut), serta menyesuaikan metode dakwahnya dengan empat indikator moderasi beragama.