Utomo, Deni Puji
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Representasi Moderasi Beragama dalam Dakwah Habib Husein Ja’far Al-Hadar pada Konten Podcast Noice “Berbeda Tapi Bersama” Utomo, Deni Puji; Adiwijaya, Rachmat
PUSAKA Vol 10 No 1 (2022): Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/pusaka.v10i1.675

Abstract

Moderasi Moderasi beragama merupakan falsafah yang menjadi penyeimbang dalam kehidupan masyarakat dalam bingkai Republik Indonesia. Islam mengajarkan nilai-nilai luhur moderasi beragama yang telah digariskan dalam Alquran dengan istilah wasathiyah atau jalan tengah. Konsep wasathiyah menjadi tolok ukur mengenai layak atau tidaknya sebuah kelompok atau golongan berada pada sebuah negara atau daerah yang dihuninya. Penelitian ini mengkaji tentang proses dialog dalam Dakwah Habib Husein Ja’far Hadar pada Konten Podcast Noice “Berbeda Tapi Bersama” yang terdapat dalam Alquran surat An-Nahl ayat 125 dalam Perspektif Moderasi Beragama. Dalam melakukan Penelitian ini, kami menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif (penggambaran). Dengan menggunakan Teknik pengumpulan data observasi dan dokumentasi dari konten yang terdapat di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola dakwah Habib Husein Ja’far al-Hadar. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa konsep moderasi beragama dalam dakwah Habib Ja’far selaras dengan indikator moderasi beragama, yakni wawasan kebangsaan dengan menonjolkan ciri keindonesiaan sambil menutup identitas asalnya sebagai keturunan Arab, sikap toleransi yang tinggi, anti kekerasan, dan akomodatif terhadap budaya lokal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode dakwah yang digunakan oleh Habib Ja’far adalah menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara menerapkan metode yang berlandaskan pada Alquran surat An-Nahl ayat 125 yakni Hikmah (bijaksana), Mau’idzah Al Hasanah (pelajaran yang baik), dan Mujadalah (dialog dengan cara yang lemah lembut), serta menyesuaikan metode dakwahnya dengan empat indikator moderasi beragama.
Kameko: Antara Kepentingan Ekonomi dan Konstruksi Agama dalam Masyarakat Muna Utomo, Deni Puji; Muis, Musrini
PUSAKA Vol 11 No 1 (2023): Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi sadap nira merupakan aktivitas ekonomi tradisional masyarakat Muna yang dilakukan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Aktivitas sadap nira secara konvensional berupa kegiatan pengambilan nira dari pohon aren di kebun-kebun dan telah menjadi aktivitas keseharian khususnya di Desa Kabangka. Air olahan nira tersebut dalam bahasa Muna disebut kameko, yang kemudian menjadi minuman tradisional bagi masyarakat Muna. Tujuan tulisan ini untuk mengungkapkan hal yang mendasari masyarakat Muna masih memproduksi kameko sampai dewasa ini. Tujuan berikutnya adalah untuk mengungkapkan keberadaan kameko dalam kaitannya dengan konstruksi pemahaman syariat agama Islam pada masyarakat Muna. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pemaparan yang bersifat analisis deskriptif. Pendekatan deskriptif berorientasi pada pengamatan fenomena, gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut. Aktivitas masyarakat Muna yang menyadap nira untuk menghasilkan kameko sampai hari ini masih berlangsung oleh karena kepentingan ekonomi. Pada mulanya kameko hanya diproduksi sebagai minuman pengganti air minum pada saat kemarau tiba dan acara duduk adat. Namun, dua dekade terkahir kameko sudah diolah menjadi minuman yang diperjual belikan sebagai bahan pembuatan arak. Keberadaan arak dari sudut pandang syariat agama Islam menjadi sebuah permasalahan, oleh karena kameko dapat dikategorikan sebagai minuman memabukkan yang diharamkan. Rekonstruksi pemahaman agama yang perlu dilakukan ialah dengan memberikan solusi ekonomi sepadan yang tidak mengganggu perekonomian masyarakat yang sudah berjalan selama ini, seperti gula semut, hand sanitizer, dan alkohol untuk medis.
Diskursus antara Islam and Catholicism dalam Perspektif Moderasi Beragama Onadio Leonardo dan Da’i Habib Husein Ja’far pada Podcast Youtube Adiwijaya, Rachmat; Utomo, Deni Puji
PUSAKA Vol 11 No 2 (2023): Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengungkap hal-hal terkait bagaimana pemahaman umat non-muslim terhadap agama Islam, atas apa yang ia lihat dan ia dengar di media sosial, yang kita temukan melalui sebuah konten podcast Kanal Youtube Deddy Corbuzier yang didalamnya Ada Habib Husein Ja’far sebagai cendekiawan muslim yang memberikan pengetahuan bagaimana sebenarnya agama Islam itu kepada Onadio Lenardo yang beragama Katolik, atas pertanyaan-pertanyaan yang diungkapkan Onad terhadap pemahaman yang ia ketahui mengenai Islam di kehidupan nyata dengan bagaimana sebenarnya ajaran agama Islam yang semestinya. Penelitian ini menggunakan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, kami sebagai penulis mengungkapkan apa yang kami temukan dalam Konten Podcast Login anatara Habib Husein Ja’far dengan Onadio Leonardo pada Kanal Youtube Deddy Corbuzier. Podcast menjadi salah satu media yang tepat dalam rangka diskursus pemahaman agama, yang penting untuk dilakukan saat ini. Podcast merupakan salah satu bentuk dari perwujudan konten media sosial yang menjadi representasi bentuk metode dakwah mujadalah yang sebagaimana diajarkan dalam Al-Qur’an, yang dapat beradaptasi dengan fenoimena islam populer. Kata Kunci: Diskursus Pemahaman Agama, Podcast, Habib Husein Ja’far