Malleana, Aisya Alkestri
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Menguak Kearifan Lokal Masyarakat Toraja dalam Menjaga Toleransi Pora’, Sudarmin Tandi; Malleana, Aisya Alkestri; Nurhasanah, Nurhasanah
PUSAKA Vol 11 No 2 (2023): Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/pusaka.v11i2.1234

Abstract

Toraja merupakan salah satu suku yang terkenal dengan budayanya dan toleransi dalam tatanan masyarakat di Indonesia. Di tengah gempuran global, masyarakat Toraja masih mampu mempertahankan keunikan adat dan budayanya secara turun temurun. Fokus permasalahan dalam artikel ini membahas mengenai kearifan lokal masyarakat Toraja dalam menjaga toleransi. Penelitian ini menggunakan kualitatif, pengumpulan data menggunakan cara observasi pada masyarakat Toraja yang masih mempertahankan tradisi Rambu Tuka’ dan Rambu Solo’ dalam aktivitas kehidupannya. Melakukan wawancara dengan tokoh adat dan tokoh masyarakat yang menjadi tetua kampung sebagai pelaku dalam ritual tersebut serta wawancara khusus dengan tokoh agama untuk mengaitkan antara tradisi dan ajaran agama. Hasil penelitian ini menunjukkan, tradisi Rambu Tuka’ yaitu aktivitas acara suka cita seperti pernikahan, syukuran, peringatan hari lahir dan pesta panen dan rambu solo yaitu aktivitas adat dalam duka cita yaitu ritual adat kematian dapat memelihara buday 3s. Kedua ritual ini mencerminkan nilai kearifan lokal yang merupakan tatanan dalam masyarakat Toraja bahwa terdapat tiga nilai yang menjadi simpul perekat persaudaraan serta terbangunnya toleransi dalam kehidupan beragama di Tana Toraja yang disingkat Budaya 3S yaitu siangga, siangkaran, dan sikamali. Siangga artinya sikap saling menghargai. Siangkaran dimaknai sebagai sikap tolong menolong. Sedangkan sikamali diartikan sebagai sikap saling merindukan. nilai kearifan lokal tersebut terimplementasi dan tersimpul dalam sebuah wadah rumah milik bersama yang disebut Tongkonan.