<![CDATA[Perencanaan pembangunan berkelanjutan menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan lingkungan global. Salah satu elemen kunci dalam perencanaan ini adalah penggunaan data statistik sektoral yang berkaitan dengan lingkungan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Pontianak memiliki sejumlah dataset dalam bidang lingkungan, tetapi menghadapi kendala dalam mengolahnya menjadi informasi geografis yang cepat, tepat, dan akurat. Hal ini membuat sulitnya pengembangan perencanaan pembangunan berkelanjutan di sektor lingkungan. Sistem Informasi Geografis (SIG) telah terbukti menjadi alat yang sangat efektif dalam mengintegrasikan data statistik sektoral dengan komponen geografis. Dengan memanfaatkan teknologi SIG, BAPPEDA dapat menghubungkan dataset lingkungan dengan peta geografis. Ini memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang aspek-aspek lingkungan di berbagai wilayah Kota Pontianak. Namun, langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai integrasi ini memerlukan perhatian khusus. Langkah pertama adalah georeferencing dataset lingkungan, yang berarti mengaitkan data dengan koordinat geografis. Setelah itu, data perlu dikonversi ke format data spasial yang sesuai, seperti polygon, polyline, atau titik, tergantung pada jenis informasi yang diinginkan. Setelah data spasial tercipta, langkah berikutnya adalah integrasi data dengan peta dasar dan citra satelit. Dengan data ini yang terintegrasi dalam SIG, BAPPEDA dapat memvisualisasikan informasi geografis secara lebih komprehensif. Dengan menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) memungkinkan untuk mengembangkan sistem informasi yang memadai dan dapat diakses dengan mudah dan cepat. Rapid Application Development (RAD) adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak.]]>
