Penelitian ini mengkaji Program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia dengan fokus pada pemilihan metode kontrasepsi oleh pasangan suami istri. Pada tahun 2020, terjadi penurunan penggunaan berbagai metode kontrasepsi sebesar 10% akibat kekhawatiran terkait pandemi COVID-19. Dampaknya adalah peningkatan 15% dalam kehamilan tidak diinginkan pada tahun 2021. Metode kontrasepsi hormonal menjadi pilihan umum di Indonesia, di mana pemerintah telah mengimplementasikan program untuk mengontrol pertumbuhan penduduk. Algoritma C4.5 melalui perangkat lunak RapidMiner diusulkan sebagai metode sederhana untuk pemilihan metode kontrasepsi, baik hormonal maupun non-hormonal, berdasarkan jumlah anak. Tinjauan pustaka menjelaskan konsep dasar sistem, sistem pakar, dan berbagai metode kontrasepsi. Penelitian terkait mencakup hubungan pengetahuan ibu dengan pemilihan kontrasepsi, tingkat pengetahuan pasangan usia subur, dan hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemakaian kontrasepsi hormonal dan non-hormonal. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, dengan analisis data yang melibatkan teknik deskriptif kuantitatif menggunakan RapidMiner dan algoritma C4.5. Data bersumber dari berbagai sumber, termasuk situs resmi https://www.kaggle.com/. Hasil dan pembahasan menyajikan data akurasi penggunaan kontrasepsi, dengan kontrasepsi non-hormonal lebih dominan digunakan. Kesimpulan menyoroti pentingnya kontrasepsi dalam mengendalikan kelahiran, dengan kontrasepsi hormonal lebih populer di kalangan wanita usia muda, sementara kontrasepsi non-hormonal lebih umum di antara wanita usia lanjut. Penelitian ini menyediakan pemahaman yang mendalam tentang pemilihan kontrasepsi di Indonesia, dengan rekomendasi penggunaan algoritma C4.5 sebagai pendekatan sederhana untuk membantu pasangan suami istri dalam memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dan situasi keluarga mereka.