<![CDATA[Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menjelaskan perbedaan preferensi antara laki-laki dan perempuan dalam menggunakan satuan jarak dan waktu saat menjawab pertanyaan terkait pengukuran ruang fisik. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengukur sejauh mana laki-laki dan perempuan merespons jarak dengan satuan jarak atau waktu serta menjelaskan alasan di balik jawaban mereka berdasarkan gender, penelitian ini memiliki manfaat dalam bidang tata ruang, khususnya dalam perencanaan dan desain lingkungan yang lebih inklusif dan responsif terhadap perbedaan persepsi gender terhadap ruang fisik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian ini berupa persentase jawaban responden yang dijelaskan dengan teori “Frame of Reference” dari Kurt Lewin. Dengan demikian, preferensi penggunaan satuan jarak dan waktu berdasarkan gender dapat diketahui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria lebih cenderung menggunakan satuan panjang dalam jawaban mereka, yaitu sebesar 64,3%, dibandingkan dengan wanita yang hanya 35,7%. Sebaliknya, pria yang menjawab dengan satuan waktu lebih sedikit, yaitu 34,2%, dibandingkan dengan wanita yang mencapai 65,8%. Laki-laki merasa bahwa ukuran panjang seperti kilometer atau meter lebih konkret dan terukur, sering kali terkait dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang menuntut ketepatan dalam pengukuran jarak. Sebaliknya, perempuan lebih memilih menggunakan waktu karena mempertimbangkan kompleksitas lalu lintas dan ketidakpastian di kota-kota besar. Pembaruan dalam penelitian tidak hanya membahas bagaimana individu menggunakan satuan waktu dan jarak dalam pemetaan kognitif atau perbedaan gender dalam pemahaman spasial, tetapi juga berfokus pada penerapannya yang yang lebih menekankan bagaimana penyajian informasi jarak dan waktu dapat dioptimalkan untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas dalam sistem transportasi. Penelitian ini mengungkap perbedaan gender dalam penggunaan satuan jarak dan waktu, yang berimplikasi pada desain infrastruktur kota yang lebih inklusif. Pemahaman ini memungkinkan perencana kota untuk menciptakan sistem transportasi dan ruang publik yang responsif gender yang mendorong kebijakan untuk lebih adil dan mendukung kesetaraan akses terhadap fasilitas publik. Studi serupa dengan studi sebelumnya yang menunjukkan perbedaan gender dalam preferensi pengukuran ruang, tetapi dilakukan dalam lingkungan yang lebih terkontrol dan bukan di kota besar dengan kondisi transportasi yang kompleks. Penelitian ini memperkuat temuan sebelumnya dengan menunjukkan pola serupa dalam preferensi penggunaan unit jarak dan waktuKata kunci: Preferensi, Jarak, Waktu, Perencanaan, ReferensiAbstract This study aims to measure and explain the differences in preferences between males and females in using distance and time units when responding to questions related to the measurement of physical space. The main objective of this research is to assess the extent to which males and females respond to distance using either distance or time units, as well as to explain the reasons behind their answers based on gender. This research has significant implications for spatial planning, particularly in creating more inclusive and gender-responsive environmental designs that account for gender-based perceptions of physical space. The method used in this study is a descriptive approach, with a questionnaire as the research instrument. The results are presented as the percentage of respondent answers, which are analyzed and explained using Kurt Lewin's Frame of Reference theory. Thus, preferences for using distance and time units based on gender can be better understood. The results show that males are more likely to use distance units in their responses, with 64.3% choosing this option, compared to females at 35.7%. On the other hand, 34.2% of males chose time units, whereas 65.8% of females did so. Males prefer distance units, such as kilometers or meters, because they find these measurements more concrete and measurable, often linked to their educational background and experiences that require precision in distance measurements. In contrast, females tend to choose time units, considering factors such as traffic complexity and the uncertainty of travel time in large cities. The updates in this study not only addresses how individuals use time and distance units in cognitive mapping or gender differences in spatial understanding, but also focuses on its application, emphasizing how the presentation of distance and time information can be optimized to improve accessibility and mobility in transportation systems. The research reveals gender differences in the use of distance and time units, which have implications for the design of more inclusive urban infrastructure. This understanding allows urban planners to create gender-responsive transportation systems and public spaces. The findings promote policies that are more equitable and support equal access to public facilities.Keywords: Preferences, Distance, Time, Planning, Reference]]>
