Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengetahuan dan Perilaku terkait Penggunaan Produk Pemutih Kulit pada Remaja Putri di Indonesia Zumarthana, Athallah Syauqi; Oktaviani, Ni Kadek Dita; Imelda, Viola Puspa; Putri, Marsya Aretha; Kartikasari, Yaasmiin; Sari, Pepi Febrilia; Candraningsih, Talitha Elysia; Rasyada, Najmi Amrina; Ozora, Mochammad Hakim; Idayati, Dihan Isro'; Kurniawan, Thea Tifara Aisha; Yuda, Ana
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v11i1.54484

Abstract

Remaja diketahui mengalami perubahan fisik dan mental yang mendorong mereka untuk merawat diri dan menutupi kekurangan fisiknya, salah satunya dengan menggunakan produk pemutih kulit. Namun, masih terdapat produk pemutih ilegal yang beredar serta mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, dan asam retinoat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan, dan perilaku penggunaan produk pemutih kulit pada remaja putri di Indonesia. Penelitian ini didesain sebagai penelitian observasional dan cross-sectional dengan teknik accidental sampling. Penelitian dilaksanakan dengan metode survei online menggunakan Google Form. Responden dalam penelitian adalah remaja putri berusia 17–24 tahun dan tidak memiliki latar belakang pendidikan kesehatan.  Dari sebanyak 362 responden berpartisipasi pada survei ini, hampir separuh responden (44%) memiliki persepsi bahwa kulit yang putih terlihat lebih cantik dan sehat. Tingkat pengetahuan mayoritas responden tentang produk pemutih tergolong tinggi (93,6%). Lebih dari 60% responden berperilaku baik dengan tidak pernah dan sangat jarang membeli produk pemutih yang berefek instan serta terbiasa memeriksa legalitas produk di website BPOM. Meski begitu, beberapa responden tidak mengetahui regulasi BPOM tentang bahan penyusun pemutih berbahaya beserta efek sampingnya. Selain itu, sekitar 40% responden mendapatkan informasi dari media sosial maupun membeli produk pemutih di toko online. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, dan perilaku terkait produk pemutih kulit dari remaja putri Indonesia masih perlu ditingkatkan sehingga edukasi khususnya terkait bahan berbahaya dalam produk pemutih perlu dilakukan.
Sosialisasi dan pelatihan inovasi produk berbahan dasar jahe dan sereh sebagai aset ekonomi desa Pulungdowo Ekasari, Wiwied; Suciati, Suciati; Iswajuni, Iswajuni; Lahardo, Devanus; Prayogo, Ega Widya; Nirmala, Afrida Yunda; Minnah, Fakhrina Fauzul; Imelda, Viola Puspa; Idayati, Dihan Isro; Putri, Lailatul Pratama; Putri, Nindya Tresiana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.22208

Abstract

AbstrakDesa Pulungdowo yang terletak di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur memiliki sumber daya alam melimpah yakni jahe dan sereh, yang berpotensi dijadikan produk olahan inovatif dan dapat menjadi komoditas unggulan di Desa Pulungdowo, namun sampai saat ini pemanfaatannya belum maksimal karena kurangnya pengetahuan masyarakat dalam pengolahan serta pemasaran produknya di pasaran. Fokus utama program pengabdian adalah memberikan penyuluhan serta pelatihan baik secara teori ataupun aplikasi dalam pengembangan produk olahan berbasis jahe dan sereh, serta pemanfaatan teknologi guna memasarkan produk secara luas serta bernilai jual. Tujuan khusus yang diharapkan tercapai lewat program pengabdian masyarakat ini adalah produk olahan berbasis jahe dan sereh sebagai industri kreatif yang dapat meningkatkan perekonomian Desa Pulungdowo. Adapun materi penyuluhan diberikan dengan metode ceramah mengenai pemanfaatan tanaman jahe, sereh, dan tanaman sekitar untuk kesehatan serta pembuatan produk olahannya; dan teknik pemasaran produk yang baik. Dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan produk yakni sirup JARECANG, permen agar JARECANG, dan stik daun kelor melalui pendampingan fasilitator. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang dianalisis secara kuantitatif diperoleh nilai rata-rata sebesar 57,67 dan 72,67; yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mitra terhadap materi penyuluhan yang diberikan. Kata kunci: desa pulungdowo; jahe; sereh; kelor. AbstractPulungdowo Village, which is located in Tumpang District, Malang Regency, East Java, had abundant natural resources such as ginger and lemongrass, which had the potential to be developed into innovative processed products and become superior commodities in Pulungdowo Village. However, their utilization was not yet optimal due to the lack of knowledge among the community in processing and marketing of the products in the market. The main focus of the community service program was to provide education and training, both in theory and application, in the development of ginger and lemongrass-based processed products, as well as the use of technology to market the products widely and of high value. The specific goal that was expected to be achieved through this community service program was the development of ginger and lemongrass-based processed products as a creative industry that could improve the economy of Pulungdowo Village. The education materials were provided through lectures on the use of ginger, lemongrass, and other plants for health and the making of processed products, as well as techniques for marketing the products effectively. This was followed by training on the making of JARECANG syrup, JARECANG agar candy, and moringa leaf sticks through facilitator guidance. Based on the results of pre-tests and post-tests analyzed, an average score of 57.67 and 72.67 was obtained, respectively, indicating an increase in participants’ knowledge. Keywords: pulungdowo village; ginger; lemongrass; moringa.