Kamalizaman, M. Kamalizaman
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISA KLORIN PADA BERAS YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL CIK PUAN KOTA PEKANBARU TAHUN 2020: CHLORINE ANALYSIS IN RICE CIRCULATING IN THE CIK PUAN TRADITIONAL MARKET, PEKANBARU, 2020 Fitriani, Fitriani; Raharjo, Puspito; Harnani, Yessi; Kamalizaman, M. Kamalizaman; Wahyuni, Denai
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.11

Abstract

Beras merupakan salah satu bahan makanan pokok yang mudah diolah, mudah disajikan, enak dan mengandung sumber protein sebagai sumber energi. Zat klorin yang ada dalam beras dapat membahayakan system pernafasan dan akan menggerus usus pada lambung (korosif), akibatnya lambung akan rawan terhadap penyakit maag, dan dalam jangka panjang klorin akan menyebabkan penyakit kanker hati dan ginjal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar klorin dalam beras yang beredar di Pasar Tradisional Cik Puan Kota Pekanbaru. Sampel beras berjumlah empat belas sampel yang diambil dari pedagang yang ada di Pasar Tradisional Cik Puan Kota Pekanbaru. Klorin diuji dengan metode reaksi warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat belas sampel beras tidak mengandung klorin. Beras yang dijual di Pasar Tradisional Cik Puan Kota Pekanbaru tidak mengandung klorin dan aman untuk dikonsumsi. Rice is one of the basic foodstuffs that is easily processed, easily served, tasty and contains a source of protein as a source of energy. Chlorine that is in rice can harm the respiratory system and will erode the intestine in the stomach (corrosive), as a result the stomach will be prone to ulcer disease, and in the long run chlorine will cause liver and kidney cancer. The purpose of this study is to identify and determine the chlorine content in rice circulating at the Cik Puan Traditional Market in Pekanbaru City. Fourteen samples of rice were taken from traders in the Cik Puan Traditional Market, Pekanbaru City. Chlorine is tested by the color reaction method. The results showed that fourteen rice samples did not contain chlorine. Rice sold at the Cik Puan Traditional Market in Pekanbaru City does not contain chlorine and is safe for consumption.
PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KELURAHAN PESISIR KECAMATAN LIMA PULUH KOTA PEKANBARU TAHUN 2021: BEHAVIOR OF INCIDENTAL DEPOSITION IN KELURAHAN PESISIR KECAMATAN LIMA PULUH KOTA PEKANBARU IN 2021 Nurfatia, Nurfatia; Harnani, Yessi Harnani; Kamalizaman, M. Kamalizaman
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.2 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.625

Abstract

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah program pemerintahdalam rangka memperkuat upaya pembudayaan hidup bersih dansehat serta mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan,meningkatkan kemampuan masyarakat, danmengimplementasikan komitmen pemerintah untuk meningkatkanakses air minum dan sanitasi dasar berkelanjutan. Berdasarkandata STBM tahun 2019 di wilayah kerja Puskesmas KecamatanLima Puluh masih terdapat kelurahan yang belum melakukanprogram tersebut yaitu Kelurahan Pesisir 0%. Tujuan penelitianuntuk mengetahui Perilaku Buang Air Besar Sembarangan diKelurahan Pesisir Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru Tahun2021. Jenis penelitian bersifat kuantitatif dengan desain Crosssectional. Populasi dari penelitian ini adalah rumah tangga yangberada di kelurahan pesisir berjumlah 2.103 KK dengan besarsampel 75 orang. Teknik sampling menggunakan cluster randomsampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat.Hasil penelitian diketahui ada hubungan pengetahuan (p value =0,042, POR = 3,091), jarak rumah (p value = 0,027, POR = 3,409),kepemilikan sarana (p value= 0,019, POR = 3,627) denganperilaku buang air besar sembarangan. Sedangkan variabelDukungan tokoh masyarakat tidak berhubungan dengan perilakuBuang air besar sembarangan. Kepemilikan sarana jamban yangtidak sehat beresiko 3 kali berperilaku buang air besarsembarangan dibandingkan dengan responden yang memilikisarana jamban sehat. Disarankan kepada puskesmas untukmengoptimalisasi program promosi kesehatan tentang penyediaanjamban sehat di setiap rumah tangga.   Community Based Total Sanitation is a government programin order to strengthen efforts to cultivate clean and healthy livinghealth and prevent the spread of environmental-based diseases,improve community capacity, andimplement the government's commitment to improvesustainable access to drinking water and basic sanitation. Based onSTBM data for 2019 in the working area of ​​the District Health CenterFifty there are still urban villages that have not doneThe program is Coastal Village 0%. Research purposesto find out the Behavior of Indiscriminate Defecation inPesisir Village, Fifty Cities Pekanbaru, Year2021. This type of research is quantitative with a Cross . designsectional. The population of this study is households thatlocated in coastal villages totaling 2,103 families with a size ofa sample of 75 people. Sampling technique using random clustersampling. Data analysis was carried out univariate and bivariate.The results of the study found that there was a knowledge relationship (p value =0.042, POR = 3.091), house distance (p value = 0.027, POR = 3.409),ownership of facilities (p value = 0.019, POR = 3.627) withopen defecation behavior. While the variableThe support of community leaders is not related to behaviorDefecation carelessly. Ownership of latrine facilitiesunhealthy risk 3 times defecating behaviorhaphazardly compared to respondents who havehealthy latrine facilities. It is recommended to the health center foroptimizing health promotion programs regarding the provision ofhealthy latrines in every household.