Sianturi, Ester Delima
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

THE SYMBOLIC MEANING OF ULOS IN THE IMPLEMENTATION OF WEDDINGS IN THE TOBA BATAK COMMUNITY IN BANDA ACEH Sianturi, Ester Delima; Sanusi; Muhammad Yunus
Community Development Journal Vol 7 No 3 (2023): Community Development Journal
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/cdj.v7i3.5198

Abstract

Makna simbolik ulos dalam pelaksanaan pernikahan masyarakat Batak Toba di Banda Aceh berarti makna ulos pada pernikahan masyarakat Batak Toba. Ulos dalam masyarakat Batak Toba memiliki arti yang sangat penting dalam segala kegiatan adat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan pemberian ulos pada suatu pernikahan, mendeskripsikan dan menganalisis makna simbolik kain dalam proses pernikahan adat masyarakat Batak Toba serta mendeskripsikan dan menganalisis pergeseran pelaksanaan pemberian ulos dari daerah asal Batak Toba ke yang ada di Banda Aceh.In penelitian ini, Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di tiga kecamatan di Banda Aceh, yaitu Kecamatan Kuta Alam, Kecamatan Jaya Baru, Kabupaten Kutaraja dengan mengambil tiga informan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa 1) Ulos digunakan sebagai perantara untuk menunjukkan cinta, kasih sayang dan doa atau harapan dari pemberi kepada penerima ulos. Ulos digunakan dalam semua acara adat masyarakat Batak Toba, baik suka maupun duka. 2) Makna memberikan ulos kepada calon pengantin adalah sebagai simbol bahwa kedua mempelai sah di mata tradisi. 3) Menjaga dan merawat ulos itu sendiri tergantung pada masing-masing keluarga yang memiliki ulos tersebut. Pada pesta pernikahan, baik di daerah asli Batak Toba maupun di luar negeri, proses menjepit ulos tidak berbeda. Masyarakat Batak di Banda Aceh juga berharap dapat melakukan kegiatan adat secara terbuka.