Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI KOMUNIKASI LINGKUNGAN DALAM HUKUM ADAT RIMBO LARANGAN DI KENAGARIAN PARU KABUPATEN SIJUNJUNG Azzahra, Aisyah; Pinta, Janila; Ambarwati, Anita; Maharani, Rahma Yulia; Sutowo, Irpan Ripa'i
Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/mkm.2023.v7i2.9591

Abstract

Masyarakat Minangkabau menyadari bahwasannya alam merupakan pemberian Tuhan yang patut dijaga dan dilestarikan, masyarakat Minang dalam kesehariannya bergantung pada alam, selain dianggap sebagai sumber penghidupan masyarakat, alam dianggap pula sebagai sumber ilmu pengetahuan. Kesadaran dalam menjaga alam dan lingkungan turun temurun diwariskan dalam masyarakat Minang, salah satunya terlihat dalam adat budaya masyarakat Minang yaitu Rimbo Larangan. Rimbo larangan merupakan suatu kegiatan dalam menjaga alam khususnya hutan dalam masyarakat Minangkabau. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk melihat bagaimana masyarakat Minang, pihak pemerintah maupun pihak lainnya dalam mengkomunikasikan rimbo larangan yang dilakukan masyarakat Minangkabau Sumatera Barat, bagaimana mengkomunikasikan hal tersebut sesuai dengan adat, budaya serta kesopanan masyarakat Minang, serta bentuk-bentuk larangan dari rimbo larangan. Metode yang digunakan adalah dengan mereview jurnal, buku maupun tulisan lainnya yang berkaitan dengan Rimbo Larangan. Diketahui bahwasannya masyarakat Minangkabau masih menganggap bahwa Rimbo Larangan merupakan suatu hal yang penting, meski dalam pelaksanaanya juga mengalami perubahan seiring zaman, selain itu dalam mengkomunikasikan rimbo larangan pihak-pihak yang terkait juga memperhatikan bagaimana adat, budaya serta kebiasaan masyarakatnya. Bagi yang melanggar rimbo larangan akan dikenakan sanksi adat yang berlaku dalam masyarakat.
Strategi Komunikasi Kebencanaan Studi Kasus Gempa Bumi Di Gunung Kidul Yogyakarta Agustus 2024 Khaer, Atria Solehandayani; Yunitasari, Syifa Afrilya; Maharani, Rahma Yulia
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 8 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/titian.v8i2.37585

Abstract

Disaster communication strategy implemented after the 5.8 magnitude earthquake that hit Gunung Kidul, Yogyakarta on August 26, 2024. The earthquake caused damage to 34 houses in six districts, but caused no casualties. This study uses a descriptive qualitative method with a case study approach, which focuses on how communication strategies can help communities in dealing with pre-time-post-disaster. The results of the study show that effective communication is very important to provide accurate and fast information to the public about the current situation, the potential for aftershocks, and evacuation measures that must be taken. In this context, social media and conventional media are the main tools in disseminating information. This research also identifies that the message conveyed must be clear, concise, and easy for the public to understand. In addition, the importance of collaboration between local governments, BPBD, volunteers, and mass media in disaster management was also emphasized. Thus, this study concludes that a planned and coordinated communication strategy can increase community preparedness for disasters and minimize the negative impacts caused by natural disasters. This research is expected to be a reference for the development of disaster communication strategies in the future. Abstrak Strategi komunikasi kebencanaan yang diterapkan pasca gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,8 yang melanda Gunung Kidul, Yogyakarta pada 26 Agustus 2024. Gempa ini menyebabkan kerusakan pada 34 rumah di enam kabupaten, namun tidak menimbulkan korban jiwa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus, yang berfokus pada bagaimana strategi komunikasi dapat membantu masyarakat dalam menghadapi pra-saat-pasca bencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif sangat penting untuk memberikan informasi akurat dan cepat kepada masyarakat mengenai situasi terkini, potensi gempa susulan, serta langkah-langkah evakuasi yang harus diambil. Dalam konteks ini, media sosial dan media konvensional menjadi alat utama dalam menyebarkan informasi. Penelitian ini juga mengidentifikasi bahwa pesan yang disampaikan harus jelas, singkat, dan mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu, pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, BPBD, relawan, dan media massa dalam penanggulangan bencana juga ditekankan. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi komunikasi yang terencana dan terkoordinasi dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana serta meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan oleh bencana alam. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengembangan strategi komunikasi kebencanaan di masa mendatang.