Yosef Tjokropramono, Gd.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Makna Sosial Kehidupan Manusia Di Desa Adat Galiukir Dalam Penciptaan Seni Lukis Dwi Kerta Utama, I Made; Mudana, I Wayan; Yosef Tjokropramono, Gd.
CITA KARA : JURNAL PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI MURNI Vol 1 No 2 (2021): Cita Kara: Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni Murni
Publisher : PROGRAM STUDI SENI MURNI ISI DENPASAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/citakara.v1i2.1531

Abstract

Era globalisasi ditandai dengan kebudayaan manusia serba cepat, mudah dan instan. Persaingan kehidupan semakin ketat, semakin tertekan dan makna hidup semakin memudar. Makna hidup merupakan suatu hal berharga bagi setiap orang, apabila sudah ditemukan tentu menimbulkan perasaan bahagia, tentram dan damai. Makna hidup bisa ditemukan dari berbagai kejadian dalam perjalanan hidup, salah satunya melalui aktivitas sosial. Ide penciptaan karya seni lukis ini terinspirasi dari makna sosial kehidupan manusia yang terjadi di desa adat Galiukir, Kebon Padangan, Pupuan, Tabanan, Bali. Menampilkan bentuk visual makna sosial kehidupan manusia dalam bentuk lukisan. Sebagai acuan mewujudkan karya Tugas Akhir penulis menggunakan aliran Klasisisme periode Renaisans dan Barok. Dengan pendekatan teori estetika, bentuk bermakna dan semiotika. Untuk merepresentasikan ide tersebut, digunakan metode penciptaan Wayan Setem, menjelaskan tentang langkah-langkah penciptaan karya seni secara garis besar melewati proses: tahap observasi atau kegiatan mengamati; tahap percobaan; tahap persiapan alat dan bahan; tahap pembentukan; tahap evaluasi. Pembahasan makna sosial kehidupan diwujudkan dengan enam buah karya seni lukis dengan tema; (1) Kelahiran melukiskan awal mula dari kehidupan yang memberikan banyak makna kehidupan; (2) Bercanda gurau melukiskan tentang kehidupan yang memerlukan hiburan; (3) Persahabatan melukiskan kehidupan yang memerlukan sahabat; (4) Menolong melukiskan derajat yang terangkat ketika menolong sesama; (5) Saling memberi melukiskan kehidupan yang saling mengisi antar sesama; (6) Mengenang melukiskan penghormatan yang dilakukan kepada seseorang yang telah berpisah. Dalam menciptakan karya Tugas Akhir penulis menggunakan teknik opaque dan teknik chiaroscuro diimbangi dengan skill dan bahan yang memadai.
Makna Sosial Kehidupan Manusia Di Desa Adat Galiukir Dalam Penciptaan Seni Lukis Dwi Kerta Utama, I Made; Mudana, I Wayan; Yosef Tjokropramono, Gd.
CITA KARA : JURNAL PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI MURNI Vol 1 No 2 (2021): Cita Kara: Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni Murni
Publisher : Program Studi Seni Murni ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/citakara.v1i2.1531

Abstract

Era globalisasi ditandai dengan kebudayaan manusia serba cepat, mudah dan instan. Persaingan kehidupan semakin ketat, semakin tertekan dan makna hidup semakin memudar. Makna hidup merupakan suatu hal berharga bagi setiap orang, apabila sudah ditemukan tentu menimbulkan perasaan bahagia, tentram dan damai. Makna hidup bisa ditemukan dari berbagai kejadian dalam perjalanan hidup, salah satunya melalui aktivitas sosial. Ide penciptaan karya seni lukis ini terinspirasi dari makna sosial kehidupan manusia yang terjadi di desa adat Galiukir, Kebon Padangan, Pupuan, Tabanan, Bali. Menampilkan bentuk visual makna sosial kehidupan manusia dalam bentuk lukisan. Sebagai acuan mewujudkan karya Tugas Akhir penulis menggunakan aliran Klasisisme periode Renaisans dan Barok. Dengan pendekatan teori estetika, bentuk bermakna dan semiotika. Untuk merepresentasikan ide tersebut, digunakan metode penciptaan Wayan Setem, menjelaskan tentang langkah-langkah penciptaan karya seni secara garis besar melewati proses: tahap observasi atau kegiatan mengamati; tahap percobaan; tahap persiapan alat dan bahan; tahap pembentukan; tahap evaluasi. Pembahasan makna sosial kehidupan diwujudkan dengan enam buah karya seni lukis dengan tema; (1) Kelahiran melukiskan awal mula dari kehidupan yang memberikan banyak makna kehidupan; (2) Bercanda gurau melukiskan tentang kehidupan yang memerlukan hiburan; (3) Persahabatan melukiskan kehidupan yang memerlukan sahabat; (4) Menolong melukiskan derajat yang terangkat ketika menolong sesama; (5) Saling memberi melukiskan kehidupan yang saling mengisi antar sesama; (6) Mengenang melukiskan penghormatan yang dilakukan kepada seseorang yang telah berpisah. Dalam menciptakan karya Tugas Akhir penulis menggunakan teknik opaque dan teknik chiaroscuro diimbangi dengan skill dan bahan yang memadai.