This research analyzes the empowerment of deaf friends with disabilities who work at Inklusiv Warung, Canggu. Empowerment is implemented as a strategy and effort to increase people's abilities and independence so that they can pull people out of inequality and backwardness. The aim of this research is to explain and analyze the process, implementation and obstacles to implementing disability worker empowerment at Inklusiv Warung, Canggu. The method used in this research is a qualitative approach with a descriptive type. The theory used as a scalpel in this research is the community empowerment theory of Jim Ife and Frank Tesseriero. The results of this research show that Inklusiv Warung, Canggu provides empowerment in the form of providing employment opportunities for deaf friends. Skills improvement programs are also often implemented, such as the implementation of workshop activities and other programs that embrace the deaf community, so as to hone the communication and socialization patterns of deaf employees. Inklusiv Warung is a forum for deaf friends to gain empowerment and obtain the equal rights they deserve. Challenges in the form of communication barriers and lack of self-confidence among deaf friends are the core problems in the empowerment process at Inklusiv Warung. However, the research results also show that there are many positive impacts felt by deaf friends after joining Inklusiv Warung, Canggu. Abstrak Penelitian ini menganalisis mengenai pemberdayaan dari para penyandang disabilitas teman tuli yang bekerja di Inklusiv Warung, Canggu. Pemberdayaan dilaksanakan sebagai strategi dan upaya untuk meingkatkan kekemampuan dan kemandirian masyarakat sehingga dapat menarik masyarakat dari kesenjangan dan keterbelakangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan dan menganalisis terkait proses, pelaksanaan, sekaligus hambatan dari implementasi pemberdayaan pekerja disabilitas di Inklusiv Warung, Canggu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pemberdayaan masyarakat dari Jim Ife dan Frank Tesseriero. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Inklusiv Warung, Canggu memberikan pemberdayaan berupa penyedia lapangan pekerjaan bagi para teman tuli. Program peningkatan keterampiran juga kerap dilaksanakan, seperti pelaksanaan kegiatan workshop dan program lainnya yang merangkul komunitas tuli, sehingga mampu mengasah pola komunikasi dan sosialisasi para karyawan tuli. Inklusiv Warung menjadi wadah bagi teman-teman tuli untuk mendapat pemberdayaan serta mendapatkan hak kesetaraan sesuai dengan yang selayaknya mereka dapatkan. Tantangan berupa kendala komunikasi dan ketidak percayaan diri para teman tuli menjadi permasalahan inti dalam proses pemberdayaan di Inklusiv Warung. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tercipta banyak dampak positif yang dirasakan bagi para teman tuli setelah bergabung dalam Inklusiv Warung, Canggu. Kata kunci: pemberdayaan, disabilitas, teman tuli, inklusiv warung