Daerah Bengkulu merupakan daerah yang dilalui oleh jalur subduksi Indo-Australia dan Eurasia. Jalur subduksi dapat teridentifikasi dengan metode gravitasi yang dapat menggambarkan bentuk bawah permukaan berdasarkan variasi medan gravitasi yang dapat dilihat oleh perbedaan rapat masa anatar batuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik Sesar Segmen Ketahun dengan menggunakan data anomali gayaberat GGMplus. Wilayah penelitian adalah daratan Lebong-Rejang Lebong. Metode First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD) digunakan untuk melihat posisi dan karakteristik sesar. Dari analisis FHD dan SVD, daerah Sungai Lisai dan Ketenong merupakan sesar turun, sedangkan Pinang Berlapis, sekitar Pungguk Pedaro dan Rimbo Pengadang merupakan sesar naik. Talang Ulu dan sekitar Lubuk Pedaro merupakan sesar naik, Daerah Mangkorajo merupakan sesar geser, serta Danau Tapak Kaki merupakan sesar turun. Berdasarkan pemodelan data anomali diperoleh wilayah Kabupaten Lebong–Rejang Lebong memiliki sebaran densitas antara 1,97 gram/cm3-2,00 gram/cm3 yang merupakan batuan sedimen (debu bersisipan pasir,bongkahan lepas, kerakal, gambut dan kaolinit).