Saeful Rahmat, Pupu
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH MODAL KERJA, PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN KETERAMPILAN ADMINISTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA PARA PEDAGANG DI PASAR BARU KOTA KUNINGAN Saeful Rahmat, Pupu; ., Iskandar
Economicus Vol. 12 No. 2 (2018): DESEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dewantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47860/economicus.v12i2.154

Abstract

The problem in this research is lack of business development of actors informal sector in Pasar Baru - Kuningan District. The purpose of this study is as follows: (1) to determine the effect of simultaneously working capital, entrepreneurial behavior and skills to manage the administration of the development of the informal sector in Pasar Baru Kuningan; (2) to determine the effect of working capital to the development of the informal sector in Pasar Baru Kuningan; (3) to determine the effect of entrepreneurial behavior to the of the informal sector in Pasar Baru Kuningan; (5) to determine the effect on the development of skills to manage the administration of informal sector businesses in Pasar Baru - Kuningan. The method used in this research is quantitative method type survey. The hypothesis of this study are Working capital, entrepreneurial behavior and skills to manage the administration of influence simultaneously to the development of informal sector enterprises. Research results are: working capital, entrepreneurial behavior and skills to manage the administration jointly influence simultaneously to the development of informal sector businesses in Pasar Baru-Kuningan. Working capital has a positive and significant impact on the development of informal sector businesses in Pasar Baru-Kuningan. This means that the presence of additional working capital will also increase business development in the informal sector of Pasar Baru – Kuningan District.
Kebijakan dan Implementasi Manajemen Pembiayaan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah Nurhayati, Nurhayati; Saeful Rahmat, Pupu
Journal of Economics and Business UBS Vol. 12 No. 4 (2023): Special Issue
Publisher : Cv. Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52644/joeb.v12i4.314

Abstract

Kebijakan selalu dikaitkan dengan publik. Kebijakan Publik (Bahasa Inggris: Public Policy) adalah keputusan yang mengikat bagi masyarakat pada tingkat strategis atau garis besar yang dibuat oleh pihak berwenang publik. Sementara itu, manajemen adalah proses keseluruhan dalam melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan atau diputuskan sebelumnya. Jadi, manajemen adalah instrumen pengaturan organisasi. Pembiayaan pendidikan dapat diartikan secara sederhana sebagai biaya yang harus tersedia dan diperlukan dalam melakukan pendidikan untuk mencapai visi, misi, tujuan, objektif, dan strategi yang telah ditentukan. Pembiayaan pendidikan diperlukan untuk pengadaan gedung, infrastruktur dan peralatan, bimbingan, gaji guru, gaji karyawan, dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan peningkatan mutu yang berkelanjutan (continuos quality improvement). Hal ini merupakan formula atau pendekatan yang seharusnya menjadi paradigma Manajemen Berbasis Sekolah (School Based Management, SBM). Melalui pendekatan peningkatan mutu yang berkelanjutan diharapkan dapat mengatasi masalah rendahnya kualitas pendidikan yang tidak hanya mengandalkan pendekatan konvensional, tetapi memerlukan pendekatan untuk mengoptimalkan sumber daya dan dana. Hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan peningkatan mutu yang efektif, efisien, kreatif, dan inovatif. Arah pendekatan peningkatan mutu ini mengarahkan sekolah untuk mengenali dan menerapkan Total Quality Management (TQM). TQM adalah manajemen mutu terpadu yang dilakukan oleh setiap tingkat manajemen dan di dalam sistem/organisasi institusi dengan tujuan untuk memberikan layanan yang memuaskan kepada pelanggan/pengguna. Dengan demikian, setiap sekolah harus mengoptimalkan manajemennya untuk meningkatkan cakupan mutu. Keberhasilan manajemen sekolah terdiri dari empat hal, yaitu: (1) Siswa puas dengan pelayanan sekolah, (2) Orang tua puas dengan pelayanan terhadap anak-anak mereka, (3) Pihak pengguna puas karena lulusan menerima gelar dengan kualitas tinggi dan sesuai harapan, (4) Guru dan karyawan puas dengan pelayanan sekolah dalam bentuk: pembagian tugas, hubungan dan komunikasi antara guru/pimpinan, gaji/honorarium, dan layanan.