Pengukuran suhu pada tubuh manusia bisa menjadi indikator dasar untuk menentukan tingkat kesehatan pada seseorang. Meningkatnya suhu pada tubuh manusia juga bisa menjadi acuan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami gejala awal terpapar suatu penyakit menular seperti Covid 19 yang beberapa tahun ini menjadi pandemi. Salah satu tanda terpaparnya Covid 19 adalah suhu tubuh melebihi 37,5℃, meski tidak semuanya menunjukkan gejala, bahkan ada yang tergolong orang tanpa gejala (OTG). Sementara itu pada pasca pandemi protokol kesehatan cek suhu dan cuci tangan masih diberlakukan ditempat – tempat umum, akan tetapi banyak masyarakat yang malas akan melakukan hal tersebut karena dinilai rumit dan membuat tangan mereka basah dan bahkan dapat menyebabkan iritasi tangan jika cairan yang digunakan tidak aman bagi kulit. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat pengukur suhu tubuh manusia dengan jarak pengukuran yang jauh dan tanpa membutuhkan orang lain untuk mengoperasikan alat tersebut serta handsanitizer kabut yang aman dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit manusia. Sistem ini menggukan sensor ultrasonic untuk mendeteksi seseorang / obyek yang ada didepannya dan sensor MLX-90614 untuk pengukuran suhu tubuh non-kontak, setelah itu data akan diolah oleh mikrokontroller ESP32 yang dimana data tersebut akan ditampilkan melalui LCD OLED. Jika terdapat suhu tinggi maka ESP32 akan mengirimkan perintah kepada ESP32-cam yang kemudian akan mengambil foto dari orang yang ada didepan sensor. Nantinya foto tersebut akan terkirim ke folder Google Drive dan rekam data di Web Thingspeak.