Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Manajemen Anestesi pada Pasien dengan Tetraparese yang dilakukan Reseksi Tumor Cervikal Ekstradural (C1-3) Jasa, Zafrullah Khany; Utami, Niken Asri; Arief, Hafizh
Jurnal Neuroanestesi Indonesia Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : https://snacc.org/wp-content/uploads/2019/fall/Intl-news3.html

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24244/jni.v11i1.462

Abstract

Tumor ekstradural servikal merupakan salah satu tumor yang jarang dijumpai dan dapat menimbulkan permasalahan neurologis yang progresif. Defisit neurologis pada pasien usia produktif sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien. Tatalaksana pembedahan dilakukan bertujuan mengurangi nyeri, perbaikan kondisi neurologis, serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Perempuan 25 tahun mengalami tetraparese yang progresif sejak 2 bulan sebelum masuk ke rumah sakit, MRI menunjukkan massa ekstradural yang menekan medula spinalis setinggi level vertebra servikalis 13. Pasien dilakukan operasi dengan prinsip neuroanestesi. Pascaoperasi, fungsi kekuatan motorik mengalami perbaikan yang signifikan. Telah dilakukan operasi pengangkatan tumor ekstradural pada pasien wanita dewasa dengan perdarahan 850 cc dan terjadi peningkatan fungsi motorik pada kedua ekstrremitas superior dan inferior pascaoperasi. Diperlukan manajemen perioperatif yang baik pada pasien dengan tumor spinal terutama pada daerah servikal. Antisipasi perdarahan dan trauma medula spinalis iatrogenik yang dapat selama tindakan operatif berlangsung. Evaluasi neurologis dan rehabilitasi pada pasien dilakukan dengan melibatkan tim multidisiplin. Tumor ekstradural merupakan salah satu jenis tumor spinal dengan yang bila dilakukan tindakan bedah saraf pada waktu yang tepat dan perioperatif anestesi yang baik dapat memperbaiki fungsi neuorologis dan luaran pascaoperasi.Anesthesia Management of Patient with Tetraparese underwent Cervical Extradural Tumor (C1-3)AbstractCervical extradural tumor is one of the rare tumors and can cause progressive neurological problems. Neurological deficit in productive age greatly affects the patient's quality of life. Surgical management is carried out with the aim of reducing pain, improving neurological conditions, and improving the patient's quality of life. A 25-year-old woman had progressive tetraparesis since 2 months prior to admission, MRI showed an extradural mass compressing the spinal cord at the level of the C1-3. The surgery was performed under the principles of neuroanaesthesia. On postoperative assessment, motor strength function has improved significantly. A extradural tumor patient was excision by operation with 850 mm bleeds and good recovery with improvement motoric function in all extremities Good perioperative management is needed in patients with spinal tumors, especially patient with tumors on the cervical levels. The anticipation of iatrogenic spinal cord trauma and bleeding has to be maintained during the surgery. Neurological evaluation and rehabilitation of patients is carried out by involving a multidisciplinary team. Spinal cord tumour with excise in neurosurgery at the right time and good perioperative neuroanesthesia will good outcome and improve neurologicals deficit.
Analisis Implementasi National Early Warning Score Oleh Medical Emergency Teams (METs) Terhadap Luaran Dan Perawatan Pasien Pada Unit Intensif Di RSUD Dr. Zainoel Abidin: Analysis of the Implementation of National Early Warning Score by Medical Emergency Teams (METs) on Patients Outcome and Care in Intensive Care Unit at RSUD Dr. Zainoel Abidin Teuku Yasir; Arief, Hafizh; Yuliana, Rossalia
Journal of Medical Science Vol 6 No 2 (2025): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v6i2.227

Abstract

Kegagalan dalam menyadari perburukan pasien di rumah sakit dapat menyebabkan situasi yang mengancam nyawa, pemanjangan masa rawatan, dan kecacatan maupun disabilitas yang signifikan. Deteksi dini pasien meliputi pemeriksaan dan interpretasi tanda vital, dokumentasi, komunikasi ke pihak terkait, serta manajemen medical emergency team (METs) yang tepat, merupakan landasan dalam meningkatkan luaran pasien. Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi National Early Warning Score (NEWS) oleh METs terhadap luaran dan perawatan pasien pada Unit Intensif di RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA). Penelitian ini termasuk studi observasional analitik dengan total 372 sampel yang dilakukan aktivasi METS dan berusIa ≥ 18 tahun. Data penelitian diambil dari laporan METS sesuai kriteria Early Warning Score dari seluruh ruangan di RSUDZA pada Bulan Mei-Juli 2024. Penelitian menilai luaran pasien, ruang rawat pasca aktivasi METS, serta hubungan keduanya. Pasien yang dirawat di ruang intensif dievaluasi 24-48 jam setelah dilakukan penatalaksanaan oleh METs. Aktivasi METs dilakukan pada 25 ruang rawat dan 2 ruang non-rawat. Aktivasi terbanyak dilakukan oleh DPJP Ilmu Penyakit Dalam (200 kali, 53,8%), diikuti oleh DPJP Neurologi (35 kali, 9,4%) dan DPJP Bedah Ortopedi (26 kali, 7%). Rerata waktu tanggap METs adalah 4,1 menit. Dari 372 pasien, terdapat 13 pasien dengan skor NEWS >15, 121 pasien dengan skor 11–15, 159 pasien dengan skor 7–10, dan 79 pasien dengan skor <7. Sebanyak 40 pasien menunjukkan perbaikan kondisi dan tetap dirawat di ruang semula, 75 pasien mendapat rawatan lanjutan di HCU, dan 38 pasien di ICU. Selain itu, 131 pasien mendapat perawatan paliatif di ruang rawat semula. Secara statistik, terdapat hubungan yang signifikan antara implementasi NEWS oleh METs terhadap luaran dan perawatan pasien pada unit perawatan intensif. Pasien yang mendapat perawatan lanjutan di ruang rawat intensif (HCU/ICU) memiliki angka harapan hidup yang lebih baik dalam 48 jam setelah aktivasi METs (p = 0,007).