Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sistem Identifikasi Pembicara Berbahasa Indonesia Menggunakan X-Vector Embedding Misbullah, Alim; Saifullah Sani, Muhammad; Husaini; Farsiah, Laina; Zahnur; Martiwi Sukiakhy, Kikye
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 11 No 2: April 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.20241127866

Abstract

Penyemat pembicara adalah vektor yang terbukti efektif dalam merepresentasikan karakteristik pembicara sehingga menghasilkan akurasi yang tinggi dalam ranah pengenalan pembicara. Penelitian ini berfokus pada penerapan x-vectors sebagai penyemat pembicara pada sistem identifikasi pembicara berbahasa Indonesia yang menggunakan model speaker identification. Model dibangun dengan menggunakan dataset VoxCeleb sebagai data latih dan dataset INF19 sebagai data uji yang dikumpulkan dari suara mahasiswa dan mahasiswi Informatika Universitas Syiah Kuala angkatan 2019. Fitur-fitur yang digunakan diekstrak dari dataset audio dengan menggunakan dua jenis konfigurasi mel frequency cepstral coefficients (MFCC). Untuk membangun model, fitur-fitur diekstrak dengan menggunakan MFCC, dihitung voice activity detection (VAD), dilakukan augmentasi dan normalisasi fitur menggunakan cepstral mean and variance normalization (CMVN) serta dilakukan filtering. Sedangkan proses pengujian model hanya membutuhkan fitur-fitur yang diekstrak dengan menggunakan MFCC dan dihitung VAD. Selanjutnya, dibangun empat model dengan cara mengombinasikan dua jenis konfigurasi MFCC dan dua jenis arsitektur Deep Neural Network (DNN) yang memanfaatkan Time Delay Neural Network (TDNN). Model terbaik dipilih berdasarkan akurasi tertinggi yang dihitung menggunakan metrik equal error rate (EER) dan durasi ekstraksi x-vectors tersingkat dari keempat model. Nilai EER dari model yang terbaik untuk dataset VoxCeleb1 bagian test sebesar 3,51%, inf19_test_td sebesar 1,3%, dan inf19_test_tid sebesar 1,4%. Durasi ekstraksi x-vectors menggunakan model terbaik untuk dataset data train berdurasi 6 jam 42 menit 39 detik, VoxCeleb1 bagian test berdurasi 2 menit 24 detik, inf19_enroll berdurasi 18 detik, inf19_test_td berdurasi 25 detik, dan inf19_test_tid berdurasi 9 detik. Arsitektur DNN kedua dan konfigurasi MFCC kedua yang telah dirancang menghasilkan model yang lebih kecil, akurasi yang lebih baik terutama untuk dataset pembicara berbahasa Indonesia, dan durasi ekstraksi x-vectors yang lebih singkat.
Penerapan Metode Human Centered Design Pada Perancangan Sistem Pengaduan Masyarakat Desa Berbasis Website Misbullah, Alim; Nazaruddin, Nazaruddin; Asma Liza, Lia; Rasudin, Rasudin; Martiwi Sukiakhy, Kikye; Muzailin, Muzailin; Farsiah, Laina; Zulfan, Zulfan
J-SIGN (Journal of Informatics, Information System, and Artificial Intelligence) Vol 1, No 02 (2023): November
Publisher : Department of Informatics, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/j-sign.v1i2.35111

Abstract

Selama ini, pengaduan masyarakat yang ingin disampaikan secara lisan pada tingkat pedesaan biasanya harus menunggu waktu yang tepat untuk bertemu aparatur desa. Selain itu, pengaduan yang telah disampaikan melalui media komunikasi daring seringnya menyulitkan apratur desa untuk menyimpan dan mengorganisir data tersebut. Pada penelitian ini, sistem informasi berbasis website akan diimplementasikan dalam membangun sistem pengaduan masyarakat desa yang dapat diakses secara daring untuk melaporkan masalah yang terjadi. Sistem pengaduan masyarakat desa dibangun dengan menerapkan metode Human Centered Design yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu: spesifikasi konteks pengguna, spesifikasi kebutuhan pengguna, merancang sistem, dan pengujian sistem. Pengujian kualitas sistem dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) metode diantaranya blackbox dan webqual. Dengan menggunakan webqual, pengujian sistem pengaduan masyarakat desa mendapatkan hasil yang tinggi pada skala 5 yaitu 67,19% untuk kegunaan, 64,58% untuk kualitas informasi, 62,92% untuk interaksi pengguna, dan 65,04% untuk kualitas website. Hasil pengujian sistem tersebut dapat menjadi pertimbangan awal untuk memutuskan penggunaan sistem pengaduan masyarakat desa nantinya.