Objective:Ketepatan taksiran dari berat lahir bayi adalah salah satu pengukuran yang paling penting pada awal persalinan. Bayi dengan BBLR di Indonesia menempati urutan ke tiga sebagai negara dengan prevalensi BBLR tertinggi dan berat badan lahir yang besar berhubungan dengan angka morbiditas, mortalitas yang tinggi dan berbagai komplikasi. Methods: Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian yaitu sebagian bayi yang lahir di PMB Silvy Kusmiran tahun 2023. Besar sampel yang diambil adalah besaran sampel minimal, yaitu 117 responden yang diteliti adalah taksiran berat janin sebelum bayi lahir. Uji statistik yang diterapkan adalah Uji Chi Square, yang menggunakan perangkat lunak atau program statistik untuk menghasilkan Odd Ratio Results: Usia dengan validasi dan reability rumus taksiran beraat janin (TBJ) untuk prediksi berat badan lahir berdasarkan tinggi fundus uteri. Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0.762 dengan nilai OR = 0,700 (CI 95% : 0,219 – 2,234). paritas dengan dengan validasi dan reability rumus taksiran beraat janin (TBJ) untuk prediksi berat badan lahir berdasarkan tinggi fundus uteri Hasil uji statistik diperoleh p = 0.774 dengan nilai OR = 1,255 (CI 95%: 0,522 – 3,015). IMT dengan dengan validasi dan reability rumus taksiran beraat janin (TBJ) untuk prediksi berat badan lahir berdasarkan tinggi fundus uteri. Hasil ui statistik diperoleh nilai p = 0,274 dengan nilai OR = 1,000 (CI 95 %: 0,560-3,646) Conclusion: Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan validasi dan reability rumus taksiran beraat janin (TBJ) untuk prediksi berat badan lahir berdasarkan tinggi fundus uteri. Tidak ada hubungan yang signifikakn antara paritas dengan dengan validasi dan reability rumus taksiran beraat janin (TBJ) untuk prediksi berat badan lahir berdasarkan tinggi fundus uteri. Tidak ada hubungan yang signifikan antara IMT dengan dengan validasi dan reability rumus taksiran beraat janin (TBJ) untuk prediksi berat badan lahir berdasarkan tinggi fundus uteri. Tidak ada hubungan signifikan antara status anemia dengan dengan validasi dan reability rumus taksiran beraat janin (TBJ) untuk prediksi berat badan lahir berdasarkan tinggi fundus uteri