Wijayanti, Erlina
LPM Unimed

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Usia Dengan Kejadian Hipertensi di Kecamatan Kresek dan Tegal Angus, Kabupaten Tangerang Widjaya, Nita; Anwar, Faishal; Laura Sabrina, Ratih; Rizki Puspadewi, Ranty; Wijayanti, Erlina
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 26, No 3 (2018): SEPTEMBER - DESEMBER 2018
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.861 KB) | DOI: 10.33476/jky.v26i3.756

Abstract

Berdasarkan hasil pengukuran Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi tekanan darah di Indonesia yaitu sebesar 26,5%. Menurut profil kesehatan Dinkes Tangerang tahun 2016 prevalensi hipertensi pada 2016 yaitu sebesar 48.662 (49,7%) orang penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hipertensi di Kecamatan Kresek dan Tegal Angus Mei 2018. Metode penelitian menggunakan metode analitik cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang berusia >17 tahun di Kecamatan Kresek dan Tegal Angus, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten tahun 2018. Sampel penelitian dilakukan dengan Quota Sampling sebanyak 115 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner.Hasil penelitian yang didapatkan dari 115 responden yaitu rata-rata usia pada  rentang usia 18-40 tahun (61,7%), perempuan sebanyak (50,4%), pendidikan rendah (60 %), mayoritas pekerjaan  yaitu ibu rumah tangga (34,8%) dan mayoritas tempat tinggal di Tegal Angus (53,9%). Analisis univariate hipertensi sebanyak 66 (57,4%) dan tidak hipertensi 49 (42,6%). Analisis bivariate hubungan antara usia dengan kejadian hipertensi p-value 0,00. Terdapat hubungan antara usia dengan kejadian hipertensi di Kecamatan Kresek and Tegal Angus, Kabupaten Tangerang, Banten.
Empati Mahasiswa Kepaniteraan IKM FK YARSI Pada Acara Jumat Barokah Wijayanti, Erlina
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 25, No 3 (2017): SEPTEMBER - DESEMBER 2017
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.361 KB) | DOI: 10.33476/jky.v25i3.359

Abstract

Empati penting dalam meningkatkan kualitas hubungan dokter-pasien. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas YARSI berusaha meningkatkan empati mahasiswa melalui program Jumat Barokah yang terdiri dari Tausiyah dan pembagian nasi bungkus secara sukarela di area sekitar Universitas YARSI. Program ini diadakan setiap hari Jumat. Tujuan penelitian ini untuk menggali empati mahasiswa saat melakukan kegiatan Jumat Barokah.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Populasi adalah mahasiswa kepaniteraan IKM FK YARSI periode Maret-Mei 2017. Sampel penelitian ditetapkan dengan total sampling sebanyak 50 orang. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Data kualitatif dianalisis dengan melakukan koding terbuka dilanjutkan dengan koding selektif dan menetapkan kategori utama.Responden yang terlibat sebanyak 50 orang terdiri dari 13 laki-laki dan 37 perempuan. Usia responden berkisar 21-26 tahun. Mahasiswa yang terlibat angkatan 2009-2012. Empati yang dirasakan mahasiswa antara lain terharu, merasa bersyukur, sedih karena masih banyak orang tidak mampu, merasa lebih berguna untuk orang lain, bahagia dapat berbagi, dan merasa malu karena sering mengeluh. Manfaat yang dirasakan oleh mahasiswa adalah dapat mendekatkan diri pada Allah SWT, menambah kekompakan mahasiswa, dan melatih bersedekah di setiap saat. Disarankan penelitian lanjutan untuk menilai peningkatan empati mahasiswa.
Gambaran Perilaku Berisiko Penyakit Kanker di Desa Pangkalan dan Desa Rancailat, Provinsi Banten Wijayanti, Erlina
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 26, No 1 (2018): JANUARI - APRIL 2018
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.762 KB) | DOI: 10.33476/jky.v26i1.361

Abstract

Faktor gaya hidup termasuk diet dan aktivitas fisik dikenal sebagai faktor utama penyebab kanker. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku berisiko kanker. Jenis rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey. Populasi penelitian adalah warga di desa pangkalan dan desa rancailat. Teknik sampling yang digunakan berupa quota sampling. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan di Desa Pangkalan dan Desa Rancailat didapatkan hasil bahwa dari 85 responden, perilaku berisiko rendah 62 orang (72,9%) dan perilaku berisiko tinggi 23 orang (27,1%). Berdasarkan National Cancer Institute  penggunaan tembakau atau merokok merupakan penyebab utama kanker dan kematian akibat kanker sedangkan konsumsi penyedap meningkatkan risiko dan kecepatan pertumbuhan sel-sel kanker. Disarankan kepada masyarakat untuk memperbaiki pola makan sehat agar terhindar dari penyakit terutama kanker.
Pelayanan Komprehensif Terhadap Seorang Penderita Sindrom Metabolik dan Keluarga: Studi Kasus Wijayanti, Erlina
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 26, No 2 (2018): MEI - AGUSTUS 2018
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.892 KB) | DOI: 10.33476/jky.v26i2.391

Abstract

Seorang lelaki, Tn. A berusia 31 tahun mengalami sindrom metabolik ditandai dengan tanda obesitas sentral, hipertensi, dan hiperglikemi. Tn. A memiliki seorang istri dan 3 orang anak yang masih balita. Status gizi istri dan anak masih dalam batas normal (berdasarkan IMT untuk istri dan BB/U untuk anak). Akan tetapi pola makan keluarga sering memilih makanan berlemak. Aktivitas fisik istri tergolong kurang aktif. Selain itu, pola asuh keluarga lebih menyukai anak balita yang gemuk. Peran keluarga sebelum pembinaan memiliki nilai coping score 2. Kemudian dilakukan pembinaan dengan prinsip pencegahan komprehensif pada pasien dan keluarganya. Pada Tn. A dilakukan pencegahan tersier dengan terapi dan perbaikan gaya hidup. Sedangkan pada keluarganya dilakukan pencegahan primer agar berpola hidup sehat (aktivitas fisik, mengurangi konsumsi lemak dan karbohidrat) dan memperbaiki persepsi mengenai pola asuh anak. Pencegahan sekunder berupa penilaian status gizi, pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan gula darah serta profil lipid. Metode pembinaan yang digunakan berupa family conference, konseling dan pendampingan. Pasca pembinaan, coping score meningkat dari skor 2 menjadi lebih dari 4. Kondisi pasien membaik dan keluarga mulai memperbaiki pola hidupnya. Artikel ini juga membahas mengenai natural history of disease dan level of prevention pada sindrom metabolik.