Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan distribusi spasial kawasan resapan air di Kota Tangerang. Untuk tujuan tersebut, maka dalam penelitian ini dilakukan pemetaan kondisi kawasan resapan air dan distribusi spasialnya di Kota Tangerang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data jenis tanah, data curah hujan, data penggunaan lahan dan data kemiringan lereng. Metode skoring digunakan untuk menghasilkan kriteria kondisi kawasan resapan air. Setelah itu data dianalisis dengan pendekatan Sistem Informasi Geografi (SIG) dengan teknik overlay. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi dan distribusi spasial kawasan resapan air di Kota Tangerang yaitu: 1) Kondisi dengan kriteria Sangat Kritis seluas 5,998,357 Ha (39%), meliputi Kecamatan Ciledug, Cipondoh, Karang Tengah, Negalsari dan Kecamatan Pinang; 2) Kondisi dengan kriteria Baik seluas 2,959,535 Ha (19%) meliputi Kecamatan Jatiuwung dan Kecamatan Tangerang; 3) Kondisi dengan kriteria Agak Kritis seluas 1,168,590 Ha (8%) meliputi Kecamatan Batu Ceper, Benda, Cipondoh, Karang Tengah, Larangan, Negalsari, dan Kecamatan Pinang; 4) Kondisi dengan kriteria Mulai Kritis seluas 1,921,411 Ha (13%) meliputi Kecamatan Cibodas, Cipondoh, Jatiuwung, Karang Tengah, Karawaci, Negalsari, Periuk, Pinang dan Kecamatan Tangerang; 5) Kondisi normal alami seluas 3,239,787 Ha (21%) meliputi Kecamatan Batu Ceper, Benda, Ciledug, Cipondoh, Karang Tengah, Larangan, Negalsari, Pinang, dan Tangerang.