Penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi sifat kualitatif induk kambing lokal pada peternakan rakyat di Desa Woko Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat dilaksanakan selama empat bulan dari bulan Februari-Mei 2023. Metode penelitian terdiri atas 3 tahapan yaitu tahap persiapan, pengumpulan data dan pengolahan serta menganalisa data hasil penelitian secara deskriptif dengan menghitung nilai rata-rata dan standar deviasi dan persentasenya. Sampel yang digunakan sebanyak 35 ekor induk kambing lokal yang telah beranak dan dipelihara secara tradisional di peternakan rakyat Desa Woko Kecamatan Pajo Kabupaten Bima. Variabel yang diamati meliputi warna, profil muka, bentuk telinga dan bentuk rahang induk kambing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat kualitatif induk kambing lokal pada peternakan rakyat di Desa Woko Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah mengalami percampuran genetik dengan kambing kacang yang ditandai dengan warna induk kambing di Desa Woko berwarna tunggal hingga kombinasi yaitu sebanyak 48,57% memiliki warna coklat, 28,57% berwarna hitam, 14,29% berwarna putih, dan kombinasi warna coklat dan putih sebesar 8,57%. Bentuk muka induk kambing lokal di Desa Woko dominan pada bentuk muka datar dengan persentase 97,14%, sedangkan bentuk muka cembung sebesar 2,86%. Bentuk telinga induk kambing lokal di Desa Woko terdapat dua variasi yang berbeda pada dua dusun lokasi pengambilan sampel, bentuk telinga yang setengah menjuntai lebih dominan sebanyak 51,43% kambing, sedangkan bentuk telinga menjuntai ke bawah sebanyak 48,57%. Bentuk rahang atas sama dengan rahang bawah atau simetris dan normal sebanyak 100%. Normalnya bentuk rahang induk kambing lokal ini, kemungkinan karena peternak sudah mulai melakukan seleksi pada ternak kambing yang dijadikan sebagai tetua, sehingga bentuk rahang yang tidak normal tidak diperoleh pada penelitian ini (0%). Diharapkan para peternak di Desa Woko untuk melakukan seleksi kambing jantan bibit, dan bibit terbaik serta indukan agar mendapatkan bibit kambing lokal yang unggul serta perlu perbaikan manajemen pemeliharaan dan manajemen pemberian pakan kaya nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan kambing sebagai usaha dalam meningkatkan produktifitas kambing sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan peternak.