Anemia merupakan salah satu isu kesehatan global yang masih tinggi angka kejadiaannya. tiga sampai empat dari sepuluh remaja di Indonesia mengalami anemia. Ketidaktahuan remaja tentang risiko bahaya anemia mengakibatkan kurangnya upaya untuk menghindari kebiasaan perilaku yang dapat menyebabkan anemia. Dampak jangka panjang anemia pada remaja putri yaitu memperbesar resiko kematian ibu dan bayi, lahir prematur, dan berat badan bayi lahir rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang anemia, kadar hemoglobin dan hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan status anemia Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dengan menggunakan random sampling dengan jumlah 81 responden. Tempat penelitian dilakukan di SMAN 5 Cimahi. Hasil rata – rata tingkat pengetahuan remaja tentang anemia dengan hasil yang baik sebanyak 45 orang (5.5%), pengetahuan cukup 25 (3.9%) dan yang paling sedikit yaitu tingkat pengetahuan yang kurang yaitu 11 orang (3.6%). Disamping itu diperoleh hasil bahwa sebanyak 65 orang (80.2%) remaja putri memiliki nilai kadar hemoglobin tidak anemia, dan sebanyak 16 orang (19.8%) remaja putri mengalami anemia. terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kadar hemoglobin remaja putri dengan hasil p-value sebesar 0,03 (< 0,05). Diharapkan kepada remaja putri untuk selalu mencari informasi terbaru terkait permasalahan kesehatan seperti anemia.