Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Five Love Languages dengan komponen cinta yang terdiri atas intimacy, passion, dan commitment pada remaja yang sedang berpacaran di Desa Parepei. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional dengan sampel 60 remaja berusia 15 – 21 tahun yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan Skala Five Love Languages dan Skala Cinta berdasarkan teori Sternberg, kemudian dianalisis menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara Five Love Languages dan cinta (r = 0,488; p < 0,001) dengan kontribusi sebesar 23,8%. Analisis lanjutan menunjukkan bahwa Five Love Languages berhubungan signifikan dengan intimacy (r = 0,547; p < 0,001) dan passion (r = 0,558; p < 0,001), di mana kualitas ekspresi cinta melalui quality time, physical touch, dan words of affirmation meningkatkan kedekatan emosional dan intensitas romantis remaja. Namun, pengaruh Five Love Languages terhadap commitment ditemukan lemah dan tidak signifikan (r = 0,209; p = 0,109), menunjukkan bahwa commitment lebih banyak ditentukan oleh faktor eksternal seperti nilai budaya, kesiapan emosional, serta stabilitas hubungan. Secara keseluruhan, hasil penelitian menegaskan bahwa Five Love Languages berperan dalam memperkuat aspek emosional cinta, khususnya intimacy dan passion, namun tidak menjadi penentu utama dalam pembentukan komitmen pada remaja di Desa Parepei.