Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN CIRI-CIRI ARSITEKTUR REGIONALISME PADA RANCANGAN LABORATORIUM FORENSIK POLRI CABANG GORONTALO Pakaya, Mery; Djafar, Abdi Gunawan; Ernawati, Ernawati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 4, No 2 (2022): JJoA : Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v4i2.17384

Abstract

Arsitektur regionalisme ialah aliran arsitektur yang memadukan antara arsitektur modern dan tradisional sehingga diterapkan pada rancangan Laboratorium Forensik Polri Cabang Gorontalo dengan tujuan untuk mewujudkan bangunan yang mampu memunculkan identitas daerah Gorontalo dalam balutan arsitektur modern. Selain itu, penerapan arsitektur regionalisme pada rancangan bertujuan agar Laboratorium Forensik Polri Cabang Gorontalo lebih mudah dikenali karena mengangkat unsur kedaerahan Provinsi Gorontalo yang dipadukan dengan gaya arsitektur modern. Dalam penerapannya, terdapat beberapa ciri arsitektur regionalisme yang digunakan yakni tanggap pada kondisi iklim setempat, dan mengacu pada tradisi, warisan sejarah serta makna ruang dan tempat. Penerapan ciri-ciri arsitektur regionalisme terlihat pada penggunaan secondary skin pada fasad bangunan, atap segitiga bersusun dua pada seluruh bangunan, serta motif karawo pada fasad bangunan.
BENTUK SECONDARY SKIN PADA RANCANGAN FASAD LABORATORIUM FORENSIK POLRI Ernawati, Ernawati; Pakaya, Mery
Journal Of Building Architecture Vol. 1 No. 1 (2023): JOURNAL OF BUILDING ARCHITECTURE (APRIL)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jba.v1i1.5

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis sehingga memiliki tingkat penyinaran matahari yang cukup tinggi dibanding negara-negara Asia lainnya. Tingginya penyinaran matahari tersebut sangat mempengaruhi suhu bangunan di Indonesia sehingga banyak solusi yang diterapkan untuk meminimalisir panas guna melindungi bangunan dan penghuni di dalamnya. Salah satu solusi yang banyak diterapkan yaitu secondary skin. Secondary skin merupakan kulit kedua yang diaplikasikan pada fasad bangunan yang memiliki banyak fungsi seperti mengurangi panas matahari yang masuk ke dalam bangunan, melindungi bangunan dari air hujan, membatasi privasi, serta menambah estetika bangunan. Secondary skin yang diterapkan pada rancangan fasad Laboratorium Forensik Polri Cabang Gorontalo terdiri dari 2 jenis yakni secondary skin berbentuk garis vertikal yang terbuat dari material aluminium composite panel (ACP) dan besi hollow, dan secondary skin menyerupai motif karawo yang terbuat dari material glass reinforced concrete (GRC) dan besi hollow.