Wicaksono, Ahmad
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KAJIAN KINERJA PELAYANAN SISI DARAT BANDARA BANYUWANGI DENGAN METODE IPA DAN SWOT Juniawan, Diaz Muhammad; Wicaksono, Ahmad; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.895 KB)

Abstract

Bandara Banyuwangi melayani rute penerbangan Banyuwangi-Surabaya PP dengan menggunakan pesawat Wings Air dengan jenis ATR72-600 yang memiliki kapasitas 72 penumpang dan melayani penerbangan 1 kali dalam 1 hari, pesawat Garuda Indonesia dengan jenis ATR72-600 yang memiliki kapasitas 72 penumpang dan melayani penerbangasn 2 kali dalam 1 hari, rute penerbangan Banyuwangi-Jakarta PP dengan  menggunakan pesawat NAM Air dengan jenis BOEING-735 yang melayani penerbangan 1 kali dalam 1 hari. Tujuan kajian ini  (1) Untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan sisi darat yang diperoleh oleh penumpang pesawat terbang pada Bandara Banyuwangi,  (2) Untuk Menyusun strategi pengembangan Bandara Banyuwangi. Metodeanalisis yang digunakanadalahImportance Performance Analysis (IPA) untukmengetahuitingkatkinerjapelayananpadasisidaratBandaradanMetodeStrenghtWeaknessOpportunities and Threats (SWOT) untukmenentukanstrategipengembanganBandaraBanyuwangi.Data primer diperolehmelaluiwawancaradanpembagiankuesionersedangkan data sekunderdiperolehmelaluiliteratur, jurnal, dan internet.Jumlahresponden yang digunakandalamkajiansebanyak 190 respondenpenumpangpesawatterbang. Untukmembahastujuan (1)  didapatkan hasil analisis Importance Performance Analysis diperoleh 6 atribut yang termasuk dalam Kuadran I (Prioritas Utama) yaituTersedianya layanan kesehatan,Tersedianya fasilitas penyandang cacat,Tersedianya restoran atau kantin, Tersedianya Musholla/ Tempat Ibadah, Tersedianya layar pengumuman,Tersedianya fasilitas informasi melalui pengeras suara.Padapenelitian IPA didapatkannilaitingkatkepentingansebesar 60 %.Untukmembahastujuan (2) didapatkan hasil analisis Strategi pengembangan dengan metode Strength Weakness Opportunities Threats diperoleh 6strategi SO (Strength-Opportunities)yaituMempertahankan fasilitas bandara yang sudah ada, melakukan pengembangan fasilitas bandara secara berkala, melakukan perawatan fasilitas bandara yang sudah ada, Bekerjasama dengan dinas terkait untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dan ekonomi, promosi yang dilakukan pihak bandara dan pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Mengembangkan Bandara Banyuwangi sebagai Bandara Internasional, 5 strategi WO (Weakness-Opportunities)yaitupembenahan dan melengkapi fasilitas yang belum tersedia,meningkatkan tingkat kenyamanan dan pelayanan di Bandara Banyuwangi, memperbarui dan atau mengganti komponen fasilitas bandara Banyuwangi,perbaikan dan pertambahan akomodasi dari dan menuju bandara , melakukan promosi dan bekerjasama dengan dinas terkait, 7 strategi ST (Strength-Threats)yaituDiberikan papan informasi dibeberapa titik Bandara Banyuwangi, Sosialisasi di media sosial dan atau pengeras suara tentang pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban di Bandara Banyuwangi,Meningkatkan minat masyarakat dengan promo dari maskapai pernerbangan, peningkatan kualitas kenyamanan di Bandara Banyuwangi, Membuat transportasi terintegrasi di Bandara Banyuwangi, Penambahan angkutan kota yang melayani rute bandara menuju kota, Membuat sistem transportasi multimoda.dan 2 straregi WT (Weakness-Threats).Dari pembahasan 2 metodediatasdidapatkankesimpulanMetode IPA adalah 6 atributpadaKuadran I, 12 atributpadakuadran II dan 6 atributpadaKuadran III, Nilaitingkatkepentingansebesar 60 % yaitumasukpadakategoricukupmemuaskan/ cukupbaik. Dan PadaMetode SWOT terdapat 6 Strategi SO yaituMempertahankan fasilitas bandara yang sudah ada, melakukan pengembangan fasilitas bandara secara berkala, melakukan perawatan fasilitas bandara yang sudah ada, Bekerjasama dengan dinas terkait untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dan ekonomi, promosi yang dilakukan pihak bandara dan pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Mengembangkan Bandara Banyuwangi sebagai Bandara Internasional, 5 Strategi WO yaitupembenahan dan melengkapi fasilitas yang belum tersedia,meningkatkan tingkat kenyamanan dan pelayanan di Bandara Banyuwangi, memperbarui dan atau mengganti komponen fasilitas bandara Banyuwangi , perbaikan dan pertambahan akomodasi dari dan menuju bandara , melakukan promosi dan bekerjasama dengan dinas terkaitdan 7 Strategi ST yaituDiberikan papan informasi dibeberapa titik Bandara Banyuwangi, Sosialisasi di media sosial dan atau pengeras suara tentang pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban di Bandara Banyuwangi,Meningkatkan minat masyarakat dengan promo dari maskapai pernerbangan, peningkatan kualitas kenyamanan di Bandara Banyuwangi, Membuat transportasi terintegrasi di Bandara Banyuwangi, Penambahan angkutan kota yang melayani rute bandara menuju kota, Membuat sistem transportasi multimoda. Kata Kunci : BandaraBanyuwangi, Tingkat KinerjaPelayanan, Importance Performance Analysis (IPA), Strength Weakness Opportunities Threats(SWOT).
KAJIAN KINERJA OPERASIONAL, PELAYANAN DAN TARIF KERETA API TAWANGALUN (MALANG – BANYUWANGI) Sandya Adhi Ramadhani, Randy Christopher Garing; Wicaksono, Ahmad; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.879 KB)

Abstract

Besarnya kebutuhan dan kegiatan perekonomian masyarakat dari Kota Malang menuju Kota Banyuwangi  membutuhkan moda transportasi yang murah, aman dan nyaman. PT. Kereta Api Indonesia meyediakan rangkaian kereta api Tawangalun yang melayani rute Malang-Banyuwangi dan sebaliknya dibawah pengawasan DAOP XI Jember. Tujuan dari kajian ini adalah untuk (1)Mengetahui kesesuaian kinerja operasional kereta api Tawangalun secara aktual dan terjadwal (2)Mengetahui besarnya daya angkut lintas pada rel Malang – Banyuwangi dalam waktu satu tahun (3)Mengetahui karakteristik penumpang kereta api Tawangalun (4)Mengetahui tingkat kesesuaian pelayanan kereta api Tawangalun dengan kepuasan penumpang (5)Mengetahui tingkat kesesuain tarif kereta api Tawangalun yang berlaku dengan tingkat kemampuan membayar penumpang.  Oleh kerena itu diperlukan kajian terhadap kereta Api Tawangalun dalam penyelenggarannya demi memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna setianya. Pada kajian kinerja operasional yang meninjau analisis waktu (waktu tempuh antar stasiun, waktu henti antar stasiun, waktu tempuh total perjalanan, waktu tunda kedatangan dan keberangkatan)  mengunakan metode statistik dengan uji 1 tail T-test dan berupa analisis deskriptif. Kajian kinerja operasional terkait daya angkut lintas tiap rel dari stasiun Malang-Banyuwangi menggunakan perhitungan rumus matematis. Data untuk kinerja operasional (waktu dan daya angkut lintas) didapatkan dari pengamatan secara langsung di lapangan maupun dari instansi terkait penelitian ini. Untuk analisis kinerja pelayanan dan analisis kesesuaian tarif dari kereta api Tawangalun dilakukan terhadap 400 responden dewasa yang semuanya merupakan penumpang kereta api Tawangalun. Data diperoleh dengan teknik survei  dan wawancara secara langsung terhadap responden. Metode yang digunakan untuk kinerja pelayanan adalah Importance Performance Analysis sedangkan kajian tingkat kesesuaian tarif menggunakan metode Abillity To Pay (ATP) untuk tingkat kemampuan membayar dari responden  dan Willingness To Pay (WTP) untuk tingkat kemauan membayar responden. Penelitian yang dilakukan dari bulan Oktober – Desember 2017 didapatkan hasil yang menjawab tujuan dari adanya penelitian ini. (1)Hasil analisis kinerja operasional yang meninjau waktu tempuh antar stasiun, waktu henti antar stasiun dan waktu tempuh total perjalanan menggunakan uji  hipotesis 1 tail T-test dengan hipotesis awal (Ho) yang menyatakan “Waktu aktual perjalanan kereta api Tawangalun lebih kecil atau sama dengan waktu perjalanan terjadwal” dan didapatkan hasil Ho diterima karena nilai thitung < ttabel. Untuk analisis waktu tunda kedatangan dan keberangkatan hanya menjelaskan selisih waktu tunda kedatangan dan keberangkatan dari masing-masing stasiun dengan analisis deskriptif. (2)Hasil daya angkut lintas tiap rel dari stasiun Malang-Banyuwangi didapatkan beban yang diterima tiap rel <2,5 juta ton/tahun. Berdasarkan PD 10 Perencanaan Konstruksi Jalan Rel tahun 1986 dapat dilihat bahwa rel dari stasiun Malang-Banyuwangi memiliki kelas jalan rel tipe 5 dengan spesifikasi yang dapat dilihat pada peraturan terkait. (3)Berdasarkan hasil survei karateristik responden terhadap 400 responden didapatkan data bahwa jumlah penumpang kereta api Tawangalun rata-rata berusia 21-25 tahun dengan presentase terbesar 43%. Penumpang kereta api Tawangalun didominasi pria dengan presentase sebesar 52.75% sedangkan penumpang wanita dengan presentase sebesar 47.25%. Jenis pekerjaan terbanyak penumpang kereta api Tawangalun adalah pelajar/mahasiswa dengan presentase sebesar 50.25%. Range penghasilan keluarga perbulan dari para responden menunjukan angka Rp.3.500.000 – Rp.4.000.000 paling mendominasi dengan presentase 33.25%. Hasil survei karateristik responden berdasarkan perjalanan didapatkan hasil bahwa penumpang menggunakan kereta api Tawangalun untuk tujuan keperluan kantor/dinas/sekolah/bisnis dengan presentase sebesar 62.75%. Presentase terbesar penumpang dalam mengeluarkan biaya keperluan transportasi rata-rata Rp.100.000 – Rp.200.000 dengan presentase sebesar 49%. Dalam waktu satu tahun penumpang kereta api Tawangalun menggunakan kereta api dengan jumlah frekuensi yang bervariasi dan didapatkan hasil terbanyak dalam waktu satu tahun adalah 4 kali perjalanan dengan presentase 42%. Tingkat kenyamanan sebesar 50% menjadi faktor utama dari para responden untuk memilih kereta api Tawangalun dalam melakukan kegiatan transportasinya. (4)Dari hasil analisis kinerja pelayanan dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) didapatkan nilai tingkat kesesuaian antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan sebesar 77% dan didapatkan 4 atribut yang masuk dalam kuadran I yang menjadi prioritas utama untuk mendapatkan perbaikan dan peningkatan. Keempat atribut yang masuk kuadran I yaitu ketersediaan pintu darurat, CCTV di setiap gerbong, perbaikan pada toilet, dan ketersediaan musholla. (5)Hasil analisis kesesuaian tarif dengan menggunakan metode Ability to Pay (ATP)dan Willingness to Pay (WTP) didapatkan rata-rata ATP sebesar Rp.42.732,09 dan rata-rata WTP didapatkan Rp.50.285,78 sedangkan tarif yang berlaku adalah Rp.62.000,00. Dari evaluasi tarif didapatkan persamaan regresi berdasarkan penghasilan keluarga dan rata-rata ATP yaitu Y=0.0082X + 9491,8 dengan nilai R2 = 0,6525. Jika variabel X dimasukkan dengan nilai rata-rata penghasilan keluarga sebesar Rp.3.841.875,00, maka didapat nilai ATP sebesar Rp.40.995,18. Selanjutnya dilakukan analisis tarif ideal berdasarkan ATP dan WTP pada kelas ekonomi dan didapatkan hasil sebesar Rp.51.209,56. Kata kunci : kinerja operasional, kinerja pelayanan, tarif, IPA, ATP, WTP, kereta api Tawangalun
KAJIAN POTENSI PENUMPANG PESAWAT TERBANG RUTE BANYUWANGI-MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE Intifada, Roizan; Wicaksono, Ahmad; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.466 KB)

Abstract

Banyaknya Bandara di Provinsi Jawa Timur baik perintis maupun international, mendorong keinginan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengembangkan sebuah konsep pelayanan transportasi udara antar Kota (City Link). Salah satu Bandara perintis di provinsi Jawa Timur yang masih baru adalah  Bandara Banyuwangi, Atas dasar tersebut maka perlu dilakukan kajian tentang rute penerbangan baru yaitu Banyuwangi-Malang. Tujuan kajian (1) Untuk mengetahui karakteristik penumpang Travel rute Banyuwangi-Malang, (2) Untuk mengetahui karakteristik penumpang Kereta Api (KA) rute Banyuwangi-Malang, (3) Untuk memperoleh model pemilihan moda pesawat terbang dari Banyuwangi menuju Malang berdasarkan persepsi penumpang Travel dan KA untuk rute Banyuwangi–Malang, (4) Untuk mengetahui potensi penumpang Pesawat Terbang rute Banyuwangi–Malang. Metode analisis pada penelitian kali ini yang digunakan adalah Stated Preference untuk mendapatkan potensi penumpang pesawat Banyuwangi-Malang. Melalui wawancara dan pembagian kuesioner diperoleh Data primer sedangkan melalui literatur, jurnal, dan internet diperoleh data sekunder. Jumlah responden dalam kajian sebanyak 400 responden KA dan 150 responden Travel. Dari hasil karakteristik responden pada penumpang angkutan KA tujuan Banyuwangi-Malang didominasi laki-laki (59,75%) berusia 25-40 tahun (44,5%), pendidikan terakhir S1/D3/D4 (56,25%), pendapatan perbulan Rp 3.000.000 – Rp 4.500.000 (41,5%) , status sosial belum menikah (56,25%), mayoritas berasal dari Kabupaten Banyuwangi (48,75%), tujuan perjalanan adalah non bisnis (51%), alasan menggunakan Kereta Api adalah paling nyaman dan aman (24,5%), menggunakan biaya mandiri (94,5%), frekuensi perjalanan dalam satu tahun 1-2 kali (40,25%), penumpang angkutan KA setuju (93%) dan berminat (75,5%) bila rute penerbangan Banyuwangi-Malang dibuka. Pada penumpang Travel didominasi laki-laki (58,67%) berusia 17-24 tahun (49,33%), pendidikan terakhir SMA/SMK (49,33%),  pendapatan perbulan Rp 3.000.000 – Rp 4.500.000 (37,33%), status sosial belum menikah (74,67%), mayoritas berasal dari Kabupaten Banyuwangi (45,33%), tujuan perjalanan adalah non bisnis (48%), Alasan menggunakan Travel adalah biasa dilakukan (40%), menggunakan biaya mandiri (92%), frekuensi perjalanan dalam satu tahun 1-2 kali (45,33%), setuju (84,67%) dan berminat (65,33%) bila rute penerbangan Banyuwangi-Malang dibuka. Analisis Stated Preference dengan menggunakan tiga atribut variasi, diperolehlah model utilitas serta potensi penumpang. Atribut selisih biaya perjalanan (ΔX1) pada KA UPT-UKA = 4,251 - 0,00001008(ΔX1), pada Travel UPT-UAT = 4,4464 - 0,00000981(ΔX1). Atribut selisih lama waktu perjalanan (ΔX2) pada KA UPT-UKA= -12,176 + 0,03328366(ΔX2), pada Travel UPT-UAT = -3,494 + 0,01132919(ΔX2). Atribut selisih frekuensi keberangkatan (ΔX3) untuk KA UPT-UKA = -1,112 + 0,48773724(ΔX3) dan travel UPT-UAT = 1,066 + 0,16059291(ΔX3). Probabilitas menggunakan pesawat terbang memiliki nilai di atas 50% apabila selisih biaya perjalanan (∆X1) di bawah harga Rp 421.708,00 untuk angkutan KA dan Rp 453.177,00 untuk angkutan travel, dengan potensi penumpang dalam sehari sebanyak 273 orang untuk KA dan 16 orang untuk Travel. Probabilitas pengguna pesawat terbang mempunyai nilai di atas 50% bila selisih lama waktu perjalanan (∆X2) di atas 366 menit untuk KA dan selama 375 menit untuk Travel, dengan potensi penumpang dalam sehari sebesar 273 orang untuk KA dan 22 orang untuk Travel. Probabilitas penumpang pengguna moda transportasi pesawat terbang akan meningkat apabila selisih frekuensi keberangkatan di atas 2,3 kali untuk KA dan  3 kali untuk Travel, dengan potensi penumpang per hari sebesar 274 orang untuk KA dan 27 orang untuk Travel. Kata Kunci: Potensi Penumpang Pesawat Terbang, Stated Preference (SP), Angkutan Kereta Api dan Angkutan Travel, Rute Banyuwangi-Malang, Bandara Banyuwangi.
KAJIAN DAMPAK LALU LINTAS TERHADAP BANDARA SAMARINDA BARU Nugraha, Aviantara Wahyu; Wicaksono, Ahmad; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1008.398 KB)

Abstract

Pembangunan Bandara Samarinda Baru menimbulkan dampak diberbagai elemen yang terkait dalam sistem transportasi baik sarana maupun prasarana beserta yang terkait di dalamnya seperti daya manusia, geografi, demografi dan lain-lain. Dari Skripsi ini dapat diketahui bahwa kinerja lalu lintas pada persimpangan eksisting, mengetahui perbedaan kinerja lalu lintas pada persimpangan eksisting dan saat beroperasi Bandara Samarinda Baru, menentukan bentuk peningkatan/perbaikan yang diperlukan untuk mengakomodasikan perubahan yang terjadi akibat beroperasinya Bandara Samarinda Baru. Pengambilan data primer didapatkan melalui survei geometrik di Simpang Empat Desa Budaya Pampang, Simpang Tiga Bandara Samarinda Baru, dan Simpang Empat Muara Badak dengan menggunakan roll meter. Survei Pencacahan Lalu Lintas Persimpangan dilakukan untuk mendapatkan data volume gerakan membelok, distribusi gerakan lalu lintas, dan volume jam perencanaan. Survei dilakukan 7 hari 24 jam untuk ketiga simpang, data diambil per 10 menit, dalam perhitungan nanti akan dipilih satu kondisi lalu lintas yaitu pada saat kondisi puncak. Dari satu jam perhitungan akan didapat data volume lalu lintas 10 menitan dan jumlah volume lalu lintas selama satu jam. Dalam perhitungan di skripsi ini menggunakan metode MKJI. Tundaan simpang eksisting di Simpang Empat Desa Budaya adalah 0,81; Simpang Tiga Bandara Samarinda Baru adalah 0,36; dan Simpang Empat Muara Badak adalah 0,35. Keadaan ini belum terpengaruh akibat pertambahan penumpang dari Bandara Samarinda Baru karena masih proses pembangunan. Akibat pertumbuhan penumpang dan penduduk untuk mendukung kenyamanan direkomendasikan perbaikan dengan simpang bersinyal. Pada masa operasional Simpang Tiga Bandara Samarinda Baru menghasilkan derajat kejenuhan 1,2 dan 0,72 setelah penggantian tipe simpang bersinyal. Di Simpang Empat Desa Budaya Pampang dari 1,70 menjadi 0,64. Dan Simpang Empat Muara Badak tidak mengalami perubahan karena tingkat pelayanan masih 0,73 (tidak lebih dari D).   Kata kunci : MKJIs, LHRT, ANDALALIN, Kapasitas, Bandara Samarinda Baru
KAJIAN KINERJA OPERASIONAL DAN TARIF KERETA API DHOHO (SURABAYA – BLITAR) ; Wicaksono, Ahmad; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1313.196 KB)

Abstract

Besarnya kebutuhan dan kegiatan perekonomian masyarakat dari Kota Surabaya menuju Kota Blitar membutuhkan moda transportasi yang murah, aman dan nyaman. PT. Kereta Api Indonesia meyediakan rangkaian kereta api Dhoho yang melayani rute Surabaya-Blitar dibawah pengawasan DAOP XIII Surabaya. Tujuan dari kajian ini adalah untuk (1)Mengetahui kesesuaian kinerja operasional kereta api Dhoho secara aktual dan terjadwal. (2) Mengetahui tingkat kesesuaian pelayanan kereta api Dhoho dengan kepuasan penumpang. (3) Mengetahui tingkat kesesuain tarif kereta api Dhoho yang berlaku dengan tingkat kemampuan membayar penumpang. Oleh kerena itu diperlukan kajian terhadap kereta Api Dhoho dalam penyelenggarannya demi memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna setianya. Pada kajian kinerja operasional yang meninjau analisis waktu (waktu tempuh antar stasiun, waktu henti antar stasiun, waktu tempuh total perjalanan, waktu tunda kedatangan dan keberangkatan) mengunakan metode statistik dengan uji 1 tail T-test dari stasiun Surabaya-Blitar menggunakan perhitungan rumus matematis. Data untuk kinerja operasional (waktu) didapatkan dari pengamatan secara langsung di lapangan maupun dari instansi terkait penelitian ini. Untuk analisis kinerja pelayanan dan analisis kesesuaian tarif dari kereta api Dhoho dilakukan terhadap 400 responden dewasa yang semuanya merupakan penumpang kereta api Dhoho. Data diperoleh dengan teknik survei dan wawancara secara langsung terhadap responden. Metode yang digunakan untuk kinerja pelayanan adalah ImportancePerformance Analysis sedangkan kajian tingkat kesesuaian tarif menggunakan metode Abillity To Pay (ATP) untuk tingkat kemampuan membayar dari responden dan Willingness To Pay (WTP)untuk tingkat kemauan membayar responden. Penelitian yang dilakukan dari bulan Mei – Juni 2018 didapatkan hasil yang menjawab tujuan dari adanya penelitian ini. (1)Hasil analisis kinerja operasional yang meninjau waktu tempuh antar stasiun, waktu henti antar stasiun dan waktu tempuh total perjalanan menggunakan uji hipotesis 1 tail T-test dengan hipotesis awal (Ho) yang menyatakan “Waktu aktual perjalanan kereta api Dhoho lebih kecil atau sama dengan waktu perjalanan terjadwal”dan didapatkan hasil Ho diterima karena nilai thitung< ttabel. Untuk analisis waktu tunda kedatangan dan keberangkatan hanya menjelaskan selisih waktu tunda kedatangan dan keberangkatan dari masing-masing stasiun dengan analisis deskriptif. (2) Dari hasil analisis kinerja pelayanan dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) didapatkan nilai tingkat kesesuaian antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan sebesar 91,7% dan didapatkan 4 atribut yang masuk dalam kuadran I yang menjadi prioritas utama untuk mendapatkan perbaikan dan peningkatan. Keempat atribut yang masuk kuadran I yaitu ketersediaan CCTV di setiap gerbong, perbaikan pada AC/ventilasi/kipas angin, informasi terkait stasiun yang akan disinggahi/dilewati secara beruntun, dan informasi gangguan perjalanan Kereta Api. (3)Hasil analisis kesesuaian tarif dengan menggunakan metode Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) didapatkan rata-rata ATP sebesar Rp.7.000,00 dan rata-rata WTP didapatkan Rp.12.340.00 sedangkan tarif yang berlaku adalah Rp.15.000,00. Dari evaluasi tarif didapatkan persamaan regresi berdasarkan penghasilan keluarga dan rata-rata ATP yaitu Y=0.0197X + 41676 dengan nilai R2 = 0,707. Jika variabel X dimasukkan dengan nilai rata-rata penghasilan keluarga sebesar Rp.5.110733,00, maka didapat nilai ATP sebesar Rp.12.770,00. Selanjutnya dilakukan analisis tarif ideal berdasarkan ATP dan WTP pada kelas ekonomi dan didapatkan hasil sebesar Rp.13.380. Kata kunci : kinerja operasional, kinerja pelayanan, tarif, IPA, ATP, WTP, kereta api Dhoho
KAJIANKINERJAPELAYANANKAPALPENYEBERANGANURABAYA-LOMBOKDENGANMETODEIPADANWOT Fahrial, Rival; Wicaksono, Ahmad; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KapalpenyeberanganmenjadimodatransportasialternatifbagimasyarakatyanghendakbepergiankePulauLombokdanebaliknya,Namunaatinihanyaatuarmadakapalpenyeberanganyangberoperasidenganwaktukeberangkatanyangterbatasyaituduakalidalamatuminggudariurabaya-Lombok.Tujuandaripenelitianiniadalahmengetahuikinerjapelayanan,danjugatrategiyangditerapkanpadaKapalpenyeberanganurabaya-Lombok. Terdapatduaanalisisyangdigunakandalampenelitianini,yaitu:(a)AnalisisIPA,(b)AnalisisWOT.AnalisisIPAdalamkajianinimengacukepadaPeraturanMenteriPerhubunganRepublikIndonesiaNomorPM39tahun2015TentangPenyelenggaraanAngkutanPenyeberangan.Dataprimerdiperolehmelaluiwawancaradanpembagiankuisionerdenganjumlahampelebanyak170responden,edangkandataekunderdidapatdarijurnal,literatur,daninternet. Hasilanalisisdari28atributpadaanalisisIPA,terdapat15atributyangmasukdalamkuadranI,dimanalimabelasatributtersebutadalah(1)Informasidanfasilitaskeselamatan,(2)Informasidanfasilitaskesehatan,(3)Fasilitaskeamanandanketertiban,(4)Naikturunpenumpangdaridankekapal,(5)informasigangguankeamanan,(6)peralatandanpendukungkeamanan,(7)Kemudahanuntukmendapatkantiket,(8)jadwalkeberangkatandankedatangankapal,(9)Ruangtunggu,(10)Fasilitaspengaturuhu,(11)Ruangpelayanankesehatan,(12)informasiwaktukeberangkatandankedatangankapal,(13)Fasilitaskemudahannaikturunpenumpang,(14)pelayananbagasipenumpang,(15)Fasilitaspenyandangdifabel.NamunpelayanandiataskapalmenjadialasanutamabelummaksimalnyakinerjaKapal.UntukanalisisWOTdidapatduatrategigunamenentukantrategiyangdigunakanterkaitpermasalahandiKapalPenyeberanganurabaya-Lombokantaralain(1)MelengkapifasilitasKapalpenyeberanganurabaya-LombokyangdirasapentingdandiharapkanetelahadaperbaikandaripihakkapaldanparapenumpangkapalikutmenjagafasilitasyangtelahdiberikanolehpihakKapalpenyeberanganurabaya-Lombok.Upayauntukmemperbaikifasilitasharusterusdilakukanagarmenciptakankenyamananbagiparapenumpang(2)Pihakkapallebihmengutamakankenyamanandankeamananuntukmenarikminatpenumpangagarlebihmemilihkapalpenyeberanganagarcalonpenumpanglebihberminatdanberalihkemodatransportasipenyeberangan.Darihasilpenilitiandiatas,fasilitasKapalpenyeberanganurabaya-Lombokdinilaicukupmemuaskan. Katakunci:Kapalpenyeberangan,ImportancePerformanceAnalysis(IPA),AnalisisWOT.