Produksi minyak kelapa sawit yang terus meningkat secara signifikan telah menghasilkan volume limbah cair pabrik kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent/POME) yang tinggi, yang jika tidak ditangani secara tepat dapat mencemari lingkungan. POME mengandung konsentrasi tinggi bahan organik yang diukur melalui parameter Chemical Oxygen Demand (COD). Meskipun berbagai metode pengolahan telah dikembangkan, pendekatan yang ramah lingkungan dan berbasis limbah biomassa lokal masih belum dioptimalkan secara luas. Studi sebelumnya cenderung berfokus pada penggunaan satu jenis bahan baku untuk karbon aktif, sementara pemanfaatan kombinasi biomassa, seperti tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan cangkang kernel sawit, serta pengaruh komposisinya terhadap efektivitas adsorpsi COD, masih jarang diteliti secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah tersebut dengan mengkaji pengaruh variasi komposisi karbon aktif dari TKKS dan kernel terhadap efisiensi penurunan COD dalam POME. Karbon aktif disintesis dari kombinasi TKKS dan kernel dengan variasi proporsi, kemudian digunakan sebagai adsorben dalam sistem batch. Sebanyak 0,5–1 g karbon aktif (1,5–3,5% w/v) dicampurkan ke dalam 30 mL POME, diaduk pada suhu 45°C dan kecepatan 200 rpm selama 15 menit. Kinerja adsorpsi dievaluasi berdasarkan persentase reduksi COD. Hasil menunjukkan bahwa komposisi optimum sebesar 25% TKKS dan 75% kernel mampu menurunkan COD hingga 44,21%, menunjukkan sinergi pori dan karakter permukaan dari kedua jenis biomassa. Temuan ini menunjukkan bahwa kombinasi biomassa lokal dapat menjadi solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan dalam pengolahan limbah cair industri sawit.