Profitabilitas merupakan aspek krusial bagi kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan manufaktur. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang memadai menjadi indikator kesehatan keuangan dan daya tarik bagi investor. Profitabilitas yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan memberikan kontribusi bagi perekonomian. Investasi aktiva tetap dan modal kerja merupakan dua komponen penting dalam struktur keuangan perusahaan manufaktur. Investasi aktiva tetap mengacu pada aset jangka panjang seperti mesin, peralatan, dan bangunan yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa. Modal kerja, di sisi lain, adalah aset lancar yang digunakan untuk mendanai operasi sehari-hari perusahaan, seperti persediaan, piutang, dan kas. Pengelolaan investasi aktiva tetap dan modal kerja yang efektif memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Investasi aktiva tetap yang tepat dapat meningkatkan efisiensi produksi dan menurunkan biaya, sehingga meningkatkan profitabilitas. Modal kerja yang dikelola dengan baik dapat memastikan kelancaran operasi bisnis dan meminimalkan risiko keuangan, yang pada akhirnya berkontribusi pada profitabilitas yang berkelanjutan. Industri manufaktur di Indonesia mengalami perkembangan yang dinamis, dengan berbagai faktor yang dapat memengaruhi profitabilitas perusahaan, seperti perubahan teknologi, persaingan pasar, dan kebijakan pemerintah. Hal ini menciptakan kompleksitas dalam menganalisis hubungan antara investasi aktiva tetap, modal kerja, dan profitabilitas.