<![CDATA[Menurut Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, desa SDGs merupakan percepatan pencapaian SDGs Nasional. Seluruh kegiatan pengembangan desa wisata dapat memiliki tujuan yang terukur berdasarkan target yang diselaraskan dengan pencapaian desa SDGs. Namun, menurut data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, skor SDGs Indonesia tahun 2023 adalah 70,16 dari skala skor 100 dalam pencapaian SDGs, alokasi anggaran untuk seluruh desa di Indonesia pada tahun 2023 adalah 68 triliun dengan jumlah desa sebanyak 74.960 desa. Peran pariwisata dijadikan sebagai sektor yang mampu menjadi roda penggerak khususnya dalam perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pengembangan desa wisata dan kontribusinya dalam pencapaian desa SDGs melalui pendekatan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan desa wisata dapat memberikan dampak dalam aspek ekonomi, antara lain peningkatan pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, peningkatan PAD dan pertumbuhan ekonomi. Dampak pada aspek sosial budaya adalah peningkatan budaya dan tradisi, kesadaran berorganisasi, peningkatan pendidikan dan penggunaan teknologi. Selain itu juga berdampak pada aspek lingkungan, peningkatan kesadaran lingkungan, sarana dan prasarana, terjadinya alih fungsi lahan. Dampak dari pengembangan desa wisata ini telah mampu memberikan kontribusi terhadap 8 dari 18 total capaian SDGs desa. Kata kunci: Dampak Pembangunan, Desa Wisata, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).]]>
