NAPZA terdiri dari narkotika, zat adiktif, dan psikotropika. NAPZA dapat dibuat dari bahan alami sintetik. NAPZA bisa memengaruhi pikiran, suasana hati, emosi, dan perilaku pengguna menyebabkan ketergantungan fisik dan mental, diikuti dengan kerusakan pada sistem saraf dan organ sering menyebabkan kecanduan bagi pengguna narkoba. NAPZA digunakan dengan cara melalui mulut, melalui hidung, maupun disuntikan melalui pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bimbingan religius untuk mengalihkan halusinasi pada korban penyalahgunaan napza IPWL YPI Nurul Ichsan Al – Islami. Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif, dimana penelitian juga dilakukan bersifat deskriptif yang dilengkapi menggunakan analisis. Subyek penelitian dilakukan kepada pimpinan, pekerja sosial dan konselor adiksi maupun pasien dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam untuk datanya dianalisis yang digunakan dalam pembahasan. Hasiil penelitian bahwa kegiatan penyuluhan dapat dilakukan dua cara melalui konseling individu dan bimbingan religius terhadap korban penyalahgunaan NAPZA. Diketahui sekitar 20 pasien rawat inap dengan usia 12-70 tahun. Di IPWL YPI Nurul Ichsan Al-Islami menggunakan metode detoksifikasi dengan terapi godog dan terapi herbal dalam bentuk jamu yang sudah diberi doa. Disana juga diberikan berbagai macam bimbingan seperti: bimbingan fisik, bimbingan religius, bimbingan sosial, BPSS (Biologis, Psikiologis, Sosial, Spiritual. Untuk menangani korban penyalahgunaan NAPZA. Bimbingan religius diberikan seperti menghafal jus amma dan doa sehari-hari untuk mengalihkan halusinasinya dan menggunakan media seperti vidio education dan music untuk memberikan hiburan dan pemahaman kepada korban penyalahgunaan NAPZA yang didalamnya terdapat pesan untuk para NAPZA.